Penyebab dan Cara Mengatasi Sembelit saat Hamil

Pada dasarnya, sulit BAB atau sembelit merupakan satu di antara sekian masalah pencernaan yang sangat umum terjadi. Lalu, kira-kira bagaimana dengan sembelit saat hamil? Apakah itu adalah masalah umum yang normal terjadi pada ibu hamil? 

Ternyata, sembelit pada ibu hamil trimester 1 hingga trimester 3 adalah hal yang cukup umum. Setidaknya, ada 16% hingga 39% ibu hamil yang mengalami masalah tersebut.[1] Lalu, apakah bahaya sembelit pada ibu hamil? Sebenarnya, masalah ini tidak bahaya jika hanya dalam gejala ringan hingga sedang. 

Namun, jika kondisinya semakin parah dan tidak membaik setelah beberapa hari, Anda memang perlu waspada. Sebab, bisa saja terjadi komplikasi hingga berakhir pada infeksi saluran cerna. Karena itu, Anda harus tahu apa penyebab sembelit ketika hamil dan bagaimana cara mengatasinya! 

Penyebab Sembelit saat Hamil

Penyebab sembelit pada ibu hamil

Seperti apa yang mungkin sudah Anda sadari, sembelit memang bukan hanya rentan terjadi pada ibu hamil saja. Hanya saja, ibu hamil memiliki faktor risiko yang lebih banyak daripada masyarakat pada umumnya. 

Sembelit atau konstipasi adalah kondisi kelainan saluran cerna.[2] Ketika mengalami konstipasi, Anda akan kesulitan untuk buang air besar. Feses pun akan terasa kaku, keras, dan juga menggumpal. Jadi, tidak jarang Anda merasa kesakitan. 

Sebenarnya, penyebab sembelit pada ibu hamil tidak jauh berbeda dengan masyarakat pada umumnya. Hanya saja, ada beberapa penyebab masalah konstipasi yang hanya terjadi pada ibu hamil saja. Berikut penjelasan lebih lengkapnya! 

1. Perubahan Fisiologis dan Anatomi Saluran Cerna

Pada saat hamil, ada beberapa perubahan pada fisiologis dan anatomi tubuh. Hal ini terlihat dari kondisi perut yang terus membesar akibat kehadiran dan pertumbuhan bayi di dalam rahim. Karena itu, usus pun mau tidak mau harus mengalami perubahan fisiologis akibat anatomi rahim yang berubah. 

Saat rahim membesar, pergerakan feses di dalam usus pun menjadi lebih lambat. Hal ini bisa membuat Anda mengalami konstipasi dan hanya buang air besar 3-4 kali dalam seminggu. Selain itu, ada penyerapan air berlebih di dalam usus. Sehingga, feses menjadi kering dan sulit untuk dikeluarkan.[3]

2. Perubahan Hormon

Tidak hanya karena perubahan fisiologis dan anatomi tubuh saja, namun perubahan hormon saat hamil juga bisa mengakibatkan masalah konstipasi. Sebab, saat hamil kadar hormon progesteron di dalam tubuh akan semakin banyak. Sedangkan produksi hormon motilin semakin berkurang. 

Hal ini bisa membuat proses transit feses di dalam usus menjadi lebih lama. Sehingga, Anda akan lebih jarang buang air besar dan kemungkinan terjadi sembelit pun akan semakin besar. 

3. Penurunan Aktivitas 

Lalu, kapan terjadinya sembelit saat hamil? Biasanya, masalah pencernaan ini sering terjadi di trimester ketiga. Hanya saja, terkadang masalah ini juga muncul saat trimester pertama dan kedua. Salah satu alasannya adalah karena Anda kurang bergerak dan kurang beraktivitas. 

Pada saat hamil, Anda tidak jarang mengurangi aktivitas demi kesehatan ibu dan bayi. Hal ini sebenarnya bukanlah hal yang buruk, mengingat ibu hamil perlu banyak beristirahat. Hanya saja, tidak melakukan aktivitas apapun sama sekali memang bisa mengundang terlalu banyak penyakit, termasuk konstipasi. 

4. Konsumsi Zat Besi dan Kalsium Berlebih 

Terakhir, konstipasi juga bisa Anda rasakan ketika Anda mengonsumsi suplemen atau obat-obatan tertentu, terutama obat yang memiliki kadar kalsium dan zat besi tinggi. Kedua senyawa tersebut memang bisa menimbulkan masalah pencernaan, salah satunya adalah konstipasi atau sembelit. 

Cara Mengatasi Sembelit saat Hamil

Obat apa untuk melancarkan BAB saat hamil

Dari penjelasan di atas, mungkin Anda sudah tahu bagaimana ciri-ciri sembelit pada ibu hamil dan apa saja penyebabnya. 

Jadi, jika Anda jarang buang air besar dan merasa sakit saat BAB karena feses yang kaku dan kering, Anda bisa melakukan hal-hal berikut ini untuk mengatasinya! 

1. Konsumsi Makanan Kaya akan Serat dan Prebiotik

Pada dasarnya, serat adalah salah satu senyawa yang sangat penting bagi pencernaan Anda. Sebab, serat adalah obat pencahar alami yang paling ampuh dan efektif.[4] Tugasnya adalah untuk memelihara bakteri baik di dalam usus, sehingga Anda bisa buang air besar dengan jauh lebih lancar. 

Selain itu, pemeliharaan bakteri baik tersebut bisa Anda lakukan dengan cara mengonsumsi makanan yang mengandung prebiotik. Prebiotik sendiri adalah proses fermentasi bahan makanan tertentu dengan menggunakan bakteri baik. Makanan jenis ini juga baik untuk usus dan bisa melancarkan pencernaan. 

Secara garis besar, makanan apa yang bisa mengatasi sembelit adalah:

  • Sayuran hijau
  • Mangga
  • Pepaya
  • Kiwi
  • Pisang 
  • Kiwi
  • Buah pir
  • Yogurt 
  • Susu
  • Alpukat
  • Brokoli

2. Perbanyak Konsumsi Air Putih

Kemudian, menambah cairan tubuh juga merupakan hal yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi konstipasi saat sedang hamil. Salah satu caranya adalah dengan rutin mengonsumsi air putih, setidaknya 2 liter dalam satu hari. 

Dengan begitu, feses akan lebih lunak dan mudah dikeluarkan karena kadar air di dalam usus sudah lebih dari cukup. 

3. Rajin Bergerak dan Berolahraga

Kemudian, Anda pun bisa lebih banyak bergerak dan berolahraga untuk mengatasi masalah konstipasi saat sedang hamil. Anda pun bisa jalan kaki, melakukan senam lantai, senam hamil, yoga, dan pilates untuk melancarkan pencernaan. 

4. Minum Obat Sembelit yang Aman untuk Ibu Hamil

Jika Anda masih belum sembuh ketika sudah melakukan semua cara di atas, Anda bisa mengonsumsi obat pencahar untuk melancarkan buang air besar. Hanya saja, memang tidak semua obat pencahar aman untuk ibu hamil. 

Bagi Anda yang ingin tahu obat apa untuk melancarkan BAB saat hamil, salah satunya adalah Bisacodyl. Hanya saja, agar lebih aman, Anda memang perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum bisa meminum obat pencahar. 

Itulah beberapa penyebab dan cara mengatasi sembelit saat hamil. Jika Anda masih belum sembuh setelah beberapa hari, Anda bisa langsung datang ke dokter untuk melakukan konsultasi. Hal ini untuk menghindari infeksi dan masalah yang lebih parah lagi. 

Read Previous

Cara Mengatasi Diare Disertai Demam pada Anak & Dewasa

Read Next

11 Penyebab Bayi Sembelit dan Cara Pencegahan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Popular