Batuk Disertai Sesak Napas, Penyebab dan Cara Mengatasi

Terkadang orang-orang meremehkan batuk karena merasa bisa sembuh dengan sendirinya. Namun jika mengalami batuk disertai sesak napas, Anda perlu waspada. Ini karena keluhan tersebut muncul akibat adanya penyakit yang lebih serius.

Lantas apa yang menyebabkan batuk dan sesak napas serta bagaimana cara mengatasinya? Temukan jawaban lengkapnya melalui pemaparan berikut ini.

Penyebab Batuk Disertai Sesak napas

Batuk disertai sesak napas pada anak maupun orang dewasa bisa muncul karena berbagai faktor. Misalnya, terjadi penyempitan di saluran napas karena lendir berlebih.

Agar dapat mengidentifikasi kondisi yang sedang Anda alami, berikut adalah beberapa penyebab batuk dan sesak napas.

1. Bronkitis

penyebab batuk disertai sesak napas

Peradangan yang terjadi di bronkus (saluran tenggorokan menuju paru-paru) bisa menjadi penyebab batuk dan sesak napas. Iritasi pada saluran tersebut biasa terjadi karena infeksi virus atau bakteri.

Jika bronkitis yang Anda derita penyebabnya adalah virus, maka Anda tidak membutuhkan pengobatan tertentu. Sebuah penelitian menyatakan bahwa 85% penderita bronkitis akan membaik dengan sendirinya.[1]

2. Asma

gejala asma

Penyakit tidak menular ini sering kali menyerang orang dewasa hingga anak-anak. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada tahun 2020, jumlah penderita asma di Indonesia mencapai 12 juta orang atau 4,5% dari total penduduk.[2]

Selain itu, asma juga merupakan penyakit kronis yang penderitanya tidak bisa sembuh total. Ini karena asma bisa kambuh sewaktu-waktu saat ada pemicu seperti asap, debu, serbuk sari bunga, dan juga bulu binatang.

Untuk itu, Anda perlu memahami gejala asma seperti batuk, mengi, dan sesak napas agar bisa mendeteksi penyakit ini.

Asma adalah penyakit kambuhan dan tidak bisa disembuhkan. Namun, penderita tetap bisa beraktivitas normal dengan cara menghindari pemicunya.

3. Croup

batuk disertai sesak napas pada anak

Selanjutnya, penyebab lain batuk disertai sesak napas pada bayi atau anak di bawah 5 tahun bisa jadi adalah croup.[3] Gejala dari croup adalah batuk kering dan kesulitan bernapas.

Croup terjadi karena infeksi virus di pita suara dan trakea anak. Virus yang menyerang antara lain adalah adenovirus, parainfluenza, atau RSV (respiratory syncytial virus).

Infeksi pada saluran napas ini bisa menjadi semakin parah dan menyebabkan pembekakan, sehingga bisa saja terdengar suara mencicit saat anak berusaha menarik napas.

4. Pneumonia

batuk disertai sesak napas pada bayi

Penyebab dari penyakit ini adalah infeksi virus atau bakteri pada paru-paru. Pneumonia sangat berbahaya sehingga WHO menjulukinya sebagai “the forgotten killer of children.”

Menurut data Kementerian Kesehatan RI, 3-4 dari 100 balita di Indonesia mengalami pneumonia. Selain itu, 14,5% kematian pada balita penyebabnya juga pneumonia.[4]

Untuk itu, para orang tua harus waspada jika anak mengalami beberapa gejala seperti batuk, demam, sesak napas, sakit kepala, dan mengeluarkan dahak. Ini karena penyebab batuk terus menerus bisa jadi adalah pneumonia.

5. Gagal Jantung

gagal jantung

Kemudian, batuk dan juga sesak napas bisa jadi adalah gejala gagal jantung. American Heart Association menjelaskan bahwa gejala gagal jantung meliputi sesak napas secara tiba-tiba, batuk dengan lendir putih atau merah muda, jantung berdebar, dan juga pembengkakan pada bagian tubuh tertentu.[5]

Cara Mengatasi Batuk dengan Sesak napas

Saat berbagai keluhan di atas muncul, Anda mungkin bertanya batuk disertai sesak napas obatnya apa? Agar pengobatan bisa efektif, Anda perlu mencari tahu dulu penyebab dari batuk dan sesak napas tersebut.

Setiap penyebab tentu memerlukan penanganan yang berbeda. Misalnya, cara meredakan batuk kering pada anak atau croup tentu berbeda dengan cara mengatasi pneumonia.

Oleh karena itu, saat sesak napas dan batuk sering kambuh, segeralah memeriksakan diri ke faskes terdekat. Kemudian, dokter akan memberikan diagnosa dan meresepkan obat batuk disertai sesak napas yang tepat sesuai dengan penyakit yang menyerang Anda.

Berikut adalah beberapa cara meredakan batuk dan sesak napas.

1. Pengobatan Medis

obat batuk disertai sesak napas

Bagaimana cara menghilangkan batuk berdahak dengan cepat? Konsumsi obat batuk yang tersedia di apotek mungkin hanya meringankan gejala batuk tetapi tidak dengan keluhan sesak napas. Oleh karena itu, pemeriksaan lebih lanjut di klinik wajib Anda lakukan.

Dengan begitu, dokter bisa menentukan penyebab dari keluhan Anda baik dari assessment fisik maupun tes laboratorium. Kemudian, dokter akan memberikan obat sesuai dengan penyebabnya.

Misalnya, mungkin dokter akan meresepkan obat pneumonia atau bronchitis. Dalam kondisi tertentu mungkin dokter juga menyarankan Anda untuk rawat inap sehingga perawatan bisa lebih intensif.

2. Gunakan Humidifier

cara mengatasi batuk disertai sesak napas

Jika sesak napas dan batuk tidak terlalu parah, Anda bisa meredakannya dengan menggunakan humidifier. Humidifier merupakan alat yang mampu meningkatkan kelembapan udara.

Udara yang lembap bisa membuat saluran pernapasan Anda menjadi lebih lancar, sehingga batuk dan sesak napas dapat berkurang.

3. Obat Alami

Batuk disertai sesak napas apa obatnya

Batuk disertai sesak napas apa obatnya? Daripada mengonsumsi obat apotek, lebih baik cobalah dulu meredakannya dengan menggunakan bahan alami.

Pertama, Anda bisa coba untuk mengonsumsi madu. Madu mengandung beragam zat aktif seperti antibakteri dan juga antiinflamasi. Sebuah penelitian mengungkap bahwa konsumsi madu dan jintan hitam efektif untuk meredakan gejala asma.[6]

Selain madu, Anda juga bisa meredakan sesak napas dan batuk dengan minum air jahe. Ini karena jahe dapat membantu melegakan dan merilekskan saluran pernapasan.[7]

4. Minyak Esensial

cara mengatasi batuk dan sesak napas

Jika Anda menggunakan diffuser, tambahkanlah minyak esensial eucalyptus atau peppermint. Aroma dari minyak tersebut dapat melegakan pernapasan. Sehingga, Anda tidak akan mengalami sesak napas lagi.

Akan tetapi, belum ada penelitian yang menyatakan bahwa minyak essential bermanfaat untuk asma. Selain itu, Asthma and Allergy Foundation of America mengungkapkan bahwa penggunaan minyak essential malah bisa memicu kambuhnya asma.[8]   

Jadi, jika Anda mengidap asma sebaiknya Anda menghindari penggunaan diffuser dan minyak esensial.

Setelah memahami beragam penyebab batuk disertai sesak napas dan juga cara penanganannya, kini Anda tidak perlu panik saat mengalami gejala tersebut. Cobalah redakan dulu dengan cara alami, jika tidak ada perubahan yang berarti, segera kunjungi dokter untuk memperoleh perawatan lebih lanjut.

Read Previous

4 Manfaat Air Kelapa Muda untuk Asam Lambung

Read Next

Lengan Kiri Pegal karena Asam Lambung, Cara Mengatasinya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Popular