10 Ciri-Ciri Hipertensi, Kenali dan Tangani Sedini Mungkin

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi yang sering kali tidak disadari. Menurut data WHO, sekitar 1,28 juta orang di seluruh dunia punya tekanan darah tinggi. Dari angka tersebut, mayoritas adalah orang-orang dari negara berpenghasilan rendah dan menengah, termasuk Indonesia.

Yang lebih mengejutkan, 46% orang tidak menyadari bahwa mereka punya tekanan darah tinggi. Padahal, hipertensi adalah “silent killer” yang merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia.

Kabar baiknya, darah tinggi masih bisa dikendalikan sebelum muncul penyakit serius. Karenanya, penting mengetahui ciri-ciri hipertensi agar Anda dapat segera mengambil tindakan sedini mungkin.

10 Ciri-Ciri Hipertensi

Tekanan darah yang sangat tinggi bisa menyebabkan sakit kepala. Namun, ciri-ciri darah tinggi bukan hanya itu. Penderita tekanan darah sangat tinggi biasanya mengalami gejala berikut:

  1. pusing
  2. sakit kepala parah
  3. nyeri dada
  4. sulit bernapas
  5. mual dan muntah
  6. penglihatan kabur
  7. cemas dan bingung
  8. telinga berdengung
  9. mimisan
  10. irama jantung tidak normal

Apabila Anda mengalami gejala-gejala tersebut di atas, kemungkinan Anda memiliki tekanan darah tinggi. Namun, biasanya gejala di atas baru muncul ketika kasus darah tinggi sudah parah. Itulah kenapa banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka punya darah tinggi.

Cara terbaik untuk mengetahui apakah Anda memiliki tekanan darah tinggi adalah dengan mengecek tekanan darah. Dengan begitu, Anda bisa mengetahui kemungkinan hipertensi sedini mungkin dan mengambil tindakan segera sebelum terlambat.

Di Mana Anda Bisa Cek Tensi?

Anda bisa cek tensi di dokter ataupun fasilitas kesehatan terdekat seperti klinik, puskesmas, dan rumah sakit. Jika belum bisa pergi ke dokter atau fasilitas kesehatan, Anda bisa mengecek tekanan darah di apotek terdekat. 

Biasanya apotek memiliki Tensimeter atau Sphygmomanometer dan menyediakan layanan cek tensi, baik gratis ataupun berbayar. 

Berapa Tekanan Darah yang Perlu Diwaspadai? 

Tekanan darah normal pada orang dewasa berkisar di angka 90–120 mmHg untuk tekanan darah sistolik. Adapun tekanan diastoliknya di kisaran angka 60–80 mmHg.

Kadar tekanan darah di atas angka tersebut sudah terbilang tinggi. Bagi sebagian besar orang, angka sistolik 120-130 mmHg masih tergolong aman. Akan tetapi, angka 130/80 mmHg sudah terbilang gawat apabila Anda memiliki masalah kesehatan seperti:

  • Kardiovaskular (jantung dan stroke)
  • Diabetes (gula darah tinggi)
  • Penyakit ginjal kronis

Namun, pada umumnya seseorang baru bisa dikatakan mengalami hipertensi apabila tekanan sistolik melebihi 140/90 mmHg.

Nah, kalau sudah mencapai angka ini, Anda harus waspada. Tidak bisa ditawar-tawar lagi, Anda harus mengurangi tekanan darah jika tidak ingin muncul masalah kesehatan serius.

Apa yang Harus Dilakukan?

Faktor risiko untuk tekanan darah tinggi termasuk usia lebih tua, faktor genetik, kelebihan berat badan atau obesitas, kurangnya aktivitas fisik, diet tinggi garam, dan konsumsi alkohol berlebihan.

Namun, tekanan darah tinggi bisa dikelola dengan menerapkan gaya hidup sehat, di antaranya:

  • Berolahraga teratur

Mulai sekarang, Anda harus memulai hidup aktif. Lakukan olahraga minimal 30 menit setiap hari atau 150 menit per minggu. Tidak harus ke gym, Anda bisa memulai dari olahraga sederhana seperti berjalan, berlari, bersepeda, atau berenang. 

Agar olahraga lebih bersemangat, Anda juga bisa bergabung di kelar aerobik, line dance, pound fit, dan sebagainya. Do what works for you and make it fun!

  • Menjaga berat badan ideal

Kelebihan berat badan (overweight) atau obesitas meningkatkan risiko munculnya penyakit serius, terlebih jika Anda punya tekanan darah tinggi. Karenanya, penting menjaga berat badan yang ideal.

Berapa berat badan yang ideal? Menurut WHO, kategori standar berat badan ideal untuk pria dan wanita dewasa berdasarkan BMI adalah antara 18,5 – 24. Kurang dari 18,5 berarti berat badan kurang (underweight), antara 25-29,9 berat badan berlebih (overweight), dan obesitas jika di atas 30.

  • Menerapkan pola makan sehat

Untuk menjaga tekanan darah normal, sangat penting menerapkan pola makan sehat yang seimbang. Di antaranya dengan menghindari makanan yang dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, seperti olahan tinggi garam, lemak jenuh, dan kolesterol.

Sebagai pengganti, gunakan minyak zaitun yang sehat untuk jantung sebagai sumber lemak yang lebih baik. Selain itu, penting untuk membatasi konsumsi garam agar tidak melebihi 1 sendok teh per hari, karena garam berlebih dapat meningkatkan tekanan darah. 

Tak lupa, hindari makanan cepat saji yang biasanya mengandung tinggi garam dan lemak jenuh. Sebaliknya, tingkatkan asupan buah-buahan segar, sayuran, dan ikan karena kandungan nutrisinya penting untuk kesehatan. 

  • Hindari rokok dan alkohol

Paparan asap rokok dan konsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko darah tinggi dan berbagai penyakit serius seperti kanker, penyakit paru-paru, dan penyakit jantung. Ini tidak hanya berlaku pada perokok aktif, tetapi juga perokok pasif.. Oleh karena itu, sebaiknya berhentilah merokok dan hindari tempat-tempat orang merokok. 

  • Melakukan pengecekan rutin

Pengecekan tekanan darah adalah prosedur yang sederhana tetapi sangat efektif untuk memantau kesehatan. Dengan melakukan pengecekan secara teratur, Anda dapat mengambil tindakan pencegahan lebih awal jika tekanan darah Anda mulai naik. 

Kapan Harus ke Dokter?

Ciri-ciri hipertensi seperti disebutkan di atas baru muncul ketika tekanan darah sudah mencapai tingkat yang sangat tinggi dan sudah parah. Oleh karena itu, jangan menunggu gejala ini muncul. 

Ada baiknya Anda menjadwalkan kontrol kesehatan secara rutin, terutama jika kita memiliki riwayat penyakit atau faktor risiko. Dengan melakukan pemeriksaan secara berkala, Anda dapat mengatasinya sedini mungkin dan mengurangi risiko komplikasi.

Demikian ciri-ciri hipertensi serta upaya yang bisa Anda lakukan untuk menjaga tekanan darah normal. Ingat, meski hipertensi adalah penyebab utama kematian dini, Anda bisa mengontrolnya dengan gaya hidup sehat dan perawatan medis yang tepat.

Referensi:
https://p2ptm.kemkes.go.id/uploads/2016/10/Tekanan-Darah-Tinggi-Hipertensi.pdf
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hypertension

Read Previous

Kenali Ciri-Ciri Katarak Mata, Obati Sebelum Terlambat

Read Next

10 Obat Alami untuk Menurunkan Gula Darah, Terbukti Secara Ilmiah!

One Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Popular