Cara Mengatasi Diare Disertai Demam pada Anak & Dewasa

Sudah menjadi rahasia umum jika sebagian besar orang menganggap bahwa diare dan demam bukanlah penyakit yang terlalu serius. Sebab, keduanya memang sangat umum terjadi, entah itu pada orang dewasa maupun pada anak-anak. Lalu, bagaimana dengan diare disertai demam? 

Perlu Anda ketahui penyakit yang berkaitan dengan diare memang cukup bervariasi. Biasanya, dokter akan mengklasifikasikan penyakit apa yang sedang Anda derita berdasarkan beberapa hal, misalnya seperti tingkat keparahan, durasi, dan gejala lain yang menyertai diare.[1]

Jadi, jangan sepelekan diare apalagi yang disertai demam, sebab bisa jadi gejala penyakit yang lebih serius. Lalu, apa penyebab diare disertai demam dan bagaimana cara untuk mengatasinya? Berikut penjelasan lengkapnya! 

Penyebab Diare dan Demam pada Anak-Anak dan Orang Dewasa

Apa penyebab diare disertai demam

Meskipun termasuk penyakit yang umum terjadi, demam dan diare adalah dua kondisi yang tidak bisa Anda sepelekan, terlebih jika terjadi pada anak-anak. Diare merupakan masalah yang cukup serius karena pernah menyebabkan 2,5 juta kematian di dunia dalam satu tahun.[2] 

Tidak jarang, diare menjadi satu di antara beberapa gejala dari penyakit yang jauh lebih serius. 

Karena itu, Anda perlu tahu demam dan diare gejala apa pada orang dewasa maupun pada anak-anak. Di bawah ini merupakan berbagai penyakit yang berkaitan dengan diare yang disertai demam! 

1. Infeksi Bakteri 

Tahukah Anda jika diare dan demam setidaknya memiliki satu kesamaan? Ternyata, keduanya sama-sama merupakan kondisi di mana tubuh sedang mempertahankan diri dari serangan zat asing maupun zat berbahaya. Misalnya saat ada bakteri yang masuk ke dalam tubuh Anda. 

Jadi, jika Anda mengalami diare disertai demam dan pusing, maka Anda perlu waspada karena itu bisa terjadi akibat infeksi bakteri. Kondisi seperti ini akan Anda kenal dengan nama bacterial gastroenteritis atau gastroenteritis bakterial. Penyebab penyakit ini muncul adalah akibat infeksi dari bakteri:

  • Salmonella
  • Shigella
  • E.coli
  • Campylobacter

Biasanya, Anda akan mengalami diare berdarah dan demam tinggi saat terkena gastroenteritis akibat infeksi dari bakteri di atas.[3] Tidak jarang, Anda juga akan mengalami gejala lain seperti kram perut, pusing, mual, dan muntah. 

2. Infeksi Virus

Selain karena infeksi bakteri, Anda pun bisa mengalami diare dan demam akibat infeksi virus. Anda akan mengenal kondisi ini dengan nama viral gastroenteritis atau stomach flu. Dalam bahasa Indonesia, Anda akan mengenalnya dengan nama gastroenteritis virus atau flu perut.[4] 

Secara umum, gejala penyakit ini memang tidak jauh berbeda dari gastroenteritis akibat bakteri. Selain diare dan demam tinggi, tidak jarang Anda juga akan merasakan gejala lain seperti kram perut, pusing, mual, dan muntah. Terkadang, akan ada darah yang ikut keluar saat Anda buang air besar. 

Biasanya, penyakit ini disebabkan oleh virus bernama Rotavirus, yang sering menyerang lambung dan usus.[5]  

Cara Mengatasi Diare dan Demam pada Anak-Anak dan Orang Dewasa

Obat diare disertai demam pada orang dewasa

Sama seperti penyakit lainnya, Anda perlu segera mengobati diare dan demam jika hal itu terjadi pada Anda atau orang-orang terdekat Anda. Hal ini berlaku untuk diare dan demam ringan maupun saat Anda mengalami diare persisten. 

Diare persisten adalah suatu kondisi ketika Anda buang air besar setidaknya tiga kali sehari. Kondisi ini biasanya akan berlangsung dalam rentang waktu 2-4 minggu, akibat infeksi virus dan bakteri.

Karena itu, berikut adalah cara mengatasi diare disertai demam pada dewasa dan anak-anak:

1. Banyak Minum Air Putih

Pada saat mengalami diare, Anda akan membuang lebih banyak cairan tubuh bersama dengan feses. Itu kenapa Anda perlu segera mengganti cairan tubuh tersebut agar tubuh tidak mengalami dehidrasi. Sebab, dehidrasi bisa berujung pada masalah yang lebih serius. 

Cara yang paling ampuh untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan banyak mengonsumsi air putih. Jika tingkat keparahan dan intensitas diare masih dalam tahap ringan hingga sedang, air putih saja sebenarnya lebih dari cukup untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang tersebut. 

Anda pun bisa mengonsumsi air putih hangat dan air putih dalam suhu normal. Namun, hindari meminum air putih dingin jika Anda mengalami demam. Hindari juga meminum air soda karena itu bisa memperparah kondisi diare. 

Hanya saja, jika tingkat keparahan dan intensitas diare sudah parah, Anda perlu meminum oralit untuk mengganti cairan tubuh yang hilang. 

2. Konsumsi Obat Penurun Panas

Selain mengganti cairan tubuh yang hilang akibat diare, Anda juga perlu menurunkan panas akibat demam. Secara garis besar, obat diare disertai demam pada orang dewasa untuk menurunkan panas adalah ibuprofen atau paracetamol. Sedangkan obat diare disertai demam pada anak adalah paracetamol. 

Tapi, bolehkah minum paracetamol dan obat diare seperti oralit? Tentu saja boleh. 

3. Kompres Kening hingga Suhu Tubuh Turun

Lalu, Anda juga bisa mengompres dahi, leher, dan ketiak dengan menggunakan air hangat. Hal ini dapat dilakukan untuk mempercepat proses penurunan suhu tubuh yang terlalu panas akibat demam. Untungnya, kini sudah tersedia produk untuk mengompres demam di pasaran. 

Selain itu, Anda pun bisa mengompres tubuh dengan cara manual, yaitu dengan menggunakan handuk. Pastikan jika suhu air yang Anda gunakan tidak terlalu panas. Kira-kira, suhu yang paling tepat untuk mengompres demam adalah 40°C. 

Lakukan pengompresan secara rutin selama 10-15 menit dengan frekuensi setiap 2-3 jam sekali.

4. Hindari Menggunakan Pakaian yang Terlalu Tebal saat Diare dan Demam 

Pada saat demam, tidak jarang Anda ingin menggunakan baju tebal dan selimut tebal agar keringat cepat keluar. Tujuannya adalah agar bisa sembuh dari demam dengan lebih cepat. Selain itu, baju dan selimut tebal juga bisa melindungi Anda dari rasa dingin akibat demam. 

Faktanya, hal inilah yang sebenarnya harus Anda hindari. Sebab, baju dan selimut yang terlalu tebal bisa menghambat suhu panas keluar dari tubuh. Hal itu bisa menyebabkan suhu tubuh lebih panas dan demam hilang lebih lama. Jadi, lebih baik untuk menghindari overheating meskipun Anda merasa dingin akibat demam.[6]

5. Konsumsi Makanan yang Tepat 

Terakhir, Anda perlu mengonsumsi makanan bergizi agar bisa sembuh dengan lebih cepat. Hanya saja, memang tidak semua makanan bisa Anda konsumsi pada saat dalam kondisi seperti ini. Terlebih, jika usus Anda terkena radang atau infeksi karena adanya serangan virus atau bakteri. 

Jika sedang mengalami diare, Anda perlu menghindari makanan yang tinggi serat agar kondisi tidak semakin parah. 

Berikut adalah beberapa makanan yang aman untuk Anda konsumsi saat sedang demam dan diare:

  • Wortel
  • Pisang
  • Apel
  • Nasi
  • Bubur
  • Yoghurt 
  • Roti
  • Telur

Itulah penyebab dan cara mengatasi diare disertai demam pada orang dewasa dan anak-anak. Anda bisa pergi ke dokter saat Anda merasa kondisi tubuh semakin lemah dan penyakit tersebut tidak kunjung sembuh. Namun, jika kondisi ini terjadi pada balita, segera bawa ke rumah sakit saat itu juga. 

Read Previous

9 Cara Menghentikan Diare dengan Cepat

Read Next

Penyebab dan Cara Mengatasi Sembelit saat Hamil

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Popular