Saungwriter Apakah setiap BAB encer bisa disebut diare? Ternyata tidak selalu begitu. BAB encer tapi bukan diare bisa terjadi karena ada masalah lain pada sistem pencernaan atau tubuh Anda secara keseluruhan.
Anda harus bisa membedakan BAB encer atau mencret akibat diare atau bukan. Di sini, Anda akan tahu tentang:
- Perbedaan BAB encer karena diare dan yang bukan
- Penyebab BAB encer yang bukan karena diare
- Cara mengatasi BAB encer yang bukan diare
Yuk, simak informasi lengkapnya berikut ini!
Perbedaan Diare dan BAB Encer
Seseorang dikatakan terkena diare jika mengalami buang air besar dengan feses encer dengan frekuensi lebih dari 4 kali sehari.[1] Diare bisa terjadi pada siapa saja, namun yang lebih sering mengalaminya adalah anak-anak. Namun jangan sepelekan kondisi ini, sebab berdasarkan data, diare termasuk dalam 10 besar penyakit yang bisa menyebabkan kematian.[2]
Penyebab utama diare adalah bakteri dan virus yang masuk ke dalam tubuh. Bakteri dan virus yang menyebabkan diare di antaranya adalah Escherichia coli, Salmonella, Shigella, dan Campylobacter. Semua bakteri dan virus ini bisa masuk melalui air dan makanan yang dikonsumsi.
Secara umum, seseorang yang mengalami diare akan mengalami beberapa gejala berikut:
- Sakit perut dan sering ke toilet untuk BAB
- Merasa kelelahan
- Mulut kering
- Dehidrasi
- Jarang buang air kecil
- Sakit kepala atau demam.[3]
Berbeda dengan BAB terus-menerus tapi bukan diare, BAB encer ini umumnya tidak disertai dengan gejala khusus seperti diare. Seringnya tidak ada gejala sakit perut dan keinginan untuk buang air besar, hanya saja feses yang Anda keluarkan encer.
BAB yang cair bisa juga karena Anda mengalami penyakit tertentu. Jika ini penyebabnya, maka tidak hanya diare saja, ada gejala lain yang menyertainya.
Penyebab BAB Encer tapi Bukan Diare
Apa yang bisa menyebabkan BAB menjadi encer selain diare? Ada beberapa penyebab yang bisa membuat feses Anda menjadi encer, di antaranya yaitu:
1. Intoleransi Laktosa
BAB encer tapi bukan diare pada anak ataupun orang dewasa bisa karena adanya intoleransi laktosa. Intoleransi laktosa adalah sindrom klinis yang disebabkan oleh kekurangan enzim laktase dalam tubuh.[4]
Gejala awal kondisi ini adalah merasa perut yang terasa kembung dan BAB menjadi encer atau mencret. Intoleransi laktosa bisa terjadi setelah Anda mengonsumsi produk susu sapi dan turunannya, seperti keju, yoghurt, dan sejenisnya.
2. IBS (Irritable Bowel Syndrome)
Irritable Bowel Syndrome atau IBS atau sindrom iritasi usus besar merupakan masalah pencernaan yang sampai sekarang belum diketahui penyebabnya.[5] Sindrom ini mengakibatkan usus besar tidak bisa bekerja sebagaimana mestinya.
Seseorang yang mengalami sindrom ini akan mengalami BAB encer dalam jangka panjang. Pasalnya, usus besarnya tidak bisa menyerap air dan sisa makanan dari usus halus. Banyak yang menyamakan sindrom ini dengan diare persisten.
Padahal keduanya adalah dua penyakit yang berbeda. Diare persisten adalah diare jangka panjang yang terjadi bisa 2-4 minggu.[6] Setelah diare ini sembuh, maka Anda tidak akan mengalami BAB encer lagi.
Berbeda dengan pengidap sindrom IBS yang akan mengalami BAB encer sepanjang hidupnya.
3. Celiac
Penyebab buang air besar encer terus-menerus yang selanjutnya adalah Celiac. Celiac merupakan gangguan pencernaan karena mengonsumsi produk yang mengandung gluten.
Berdasarkan penelitian, 1 dari 141 orang mengalami Celiac.[7] Walaupun cukup jarang, tapi celiac ini bisa terjadi pada siapa saja. Jika seorang mengalami penyakit ini, maka BAB-nya akan encer, terutama ketika mengonsumsi makanan mengandung gluten, seperti roti, gandum, dan sejenisnya.
4. Crohn
Penyebab BAB cair seperti air salah satunya adalah penyakit Crohn. Penyakit ini merupakan radang yang disebabkan oleh autoimun yang menyerang sistem pencernaan.[8] Sistem pencernaan yang diserang bisa di mulut bahkan sampai anus, namun yang paling sering adalah di usus besar.
Crohn yang terjadi pada usus besar menyebabkan usus tidak mampu menyerap air dengan maksimal. Hal ini menyebabkan BAB orang yang mengalami penyakit ini menjadi encer.
5. Hipertiroidisme
Hipertiroidisme merupakan keadaan di mana kadar hormon tiroid yang ada di dalam tubuh terlalu tinggi. Hal ini bisa menyebabkan ketidakseimbangan dalam sistem pencernaan dan membuat feses Anda cair.
Penyakit ini belum tahu apa penyebabnya. Namun penelitian menyebutkan penyakit ini disebabkan adanya faktor genetik atau keturunan.[9]
Cara Mengatasi BAB Encer tapi Bukan Diare
Lalu bagaimana cara mengatasi BAB cair yang bukan diare? Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi BAB encer, yaitu:
1. Perbanyak Konsumsi Air
Jika yang Anda alami bukan diare, maka obat BAB cair terus-menerus yang bisa Anda konsumsi adalah memperbanyak minum air. Air bisa membantu memulihkan elektrolit dalam tubuh akibat banyaknya cairan yang keluar bersama fese.
Anda juga disarankan untuk mengonsumsi teh herbal tanpa gula. Ada beberapa jenis Teh pahit untuk diare yang sangat bagus untuk Anda coba, seperti teh peppermint, teh hijau, dan teh hitam.[10] [11]
Selain itu, Anda juga bisa minum air kelapa. Air kelapa untuk diare bisa membantu memulihkan tenaga dan menghindarkan diri dari dehidrasi akibat diare atau BAB yang encer.
2. Jaga Asupan Makanan
Yang tak kalah penting, Anda juga harus menjaga asupan makanan. Hindari makanan yang bisa menyebabkan feses Anda cair. Misalnya, saja jika Anda mengalami intoleran laktosa, maka hindari minum susu sapi dan semua produk turunannya.
3. Periksakan ke Dokter
Jika BAB encer terjadi terus menerus segeralah periksakan diri Anda ke dokter. Dengan pengecekan medis, Anda bisa tahu apa penyakit yang Anda idap dan bisa segera diatasi.
Jadi, tidak semua BAB encer itu diare, ya. Ada beberapa penyebab BAB encer tapi bukan diare. Anda harus segera datang ke dokter jika mengalami BAB terus-menerus encer, untuk memastikan kondisi kesehatan dan penanganan lebih lanjut.
