Diare Berdarah: Penyebab, Jenis, dan Cara Penanganan

Diare adalah salah satu masalah pencernaan yang wajar terjadi apabila Anda salah makan sesuatu, misalnya makanan pedas. Namun, jika yang terjadi adalah diare berdarah, Anda perlu waspada. Sebab, ini bisa jadi tanda masalah yang cukup serius dalam sistem pencernaan Anda.

Agar dapat menentukan penanganan yang tepat, pahami dulu apa penyebab diare yang disertai darah di sini!

Apa Itu Diare Berdarah?

apa itu diare berdarah

Diare berdarah adalah masalah pencernaan dengan gejala keluarnya feses cair yang bercampur dengan darah. Terkadang, feses cair juga keluar bersamaan dengan darah dan juga lendir.

Untuk mengetahui penyebabnya, Anda perlu mengamati warna dari darah yang keluar. Mungkin saja darah tersebut berwarna merah cerah, merah tua, atau bahkan kehitaman.

Semakin cerah warna darah tersebut maka hal ini menandakan yang terjadi bukanlah masalah yang serius. Sebaliknya, semakin gelap warna darahnya, berarti terjadi pendarahan di organ pencernaan yang lebih tinggi.[1]

Warna darah pada tinja juga dapat mengindikasikan sumber pendarahan. Kotoran berwarna hitam atau lembap kemungkinan disebabkan oleh pendarahan di bagian atas saluran pencernaan (gastrointestinal), seperti kerongkongan, lambung, atau bagian pertama usus kecil. 

Kemudian, untuk menyimpulkan faktor penyebabnya, Anda juga harus mengamati frekuensi diare. Apakah terjadi hanya sesekali atau secara persisten.

Adapun diare persisten adalah kondisi buang air besar dengan feses encer melebihi tiga kali dalam satu hari dan terjadi hingga empat minggu.[2]

Penyebab Diare Berdarah

penyebab diare berdarah

Penyebab diare berdarah pada anak maupun orang dewasa a bisa beragam. Feses yang bercampur dengan darah sebagian besar penyebabnya adalah pendarahan pada lambung, usus, atau anus.

Selain itu, penyebab lain adalah infeksi bakteri atau virus. Agar lebih jelas, simak ulasan tentang penyebab diare bercampur darah berikut ini.

1. Disentri

diare berdarah dan berlendir

Apakah Anda mengalami diare berdarah dan berlendir? Kemungkinan besar penyebabnya adalah disentri. Disentri merupakan infeksi yang terjadi pada dinding usus yang menyebabkan diare yang bercampur dengan lendir dan darah.[3]

Adapun penyebab utama disentri adalah infeksi karena bakteri dan amuba. Kemudian, Anda juga harus waspada karena penyakit ini sangat mudah menular.

2. Pendarahan pada Anus

pendarahan anus

Jika darah yang keluar warnanya merah cerah, kemungkinan penyebabnya adalah adanya luka dan pendarahan pada bagian anus. Pendarahan ini bisa terjadi karena sembelit, diare kronis, atau saat BAB pasca melahirkan.[4]

Selain itu, pendarahan juga bisa terjadi karena adanya wasir. Seseorang yang menderita wasir mengalami pembengkakan pembuluh darah yang ada pada anus atau rektum.[5] Saat pembuluh darah pecah, hal ini dapat menyebabkan keluarnya darah saat BAB.

3. Infeksi Bakteri dan Amuba

diare berdarah pada orang dewasa

Umumnya, diare terjadi karena Anda mengonsumsi makanan yang telah terinfeksi oleh mikroorganisme, misalnya bakteri E. coli. Apalagi, jika makanan tersebut kurang matang sehingga bakteri tidak mati saat proses pemasakan.

Diare berdarah pada orang dewasa bisa muncul jika mikroorganisme tersebut menginfeksi organ-organ pencernaan dan dinamakan disentri. Oleh karena itu, penanganan harus segera dilakukan agar infeksi tidak semakin parah agar diare campur darah bisa segera berhenti.

Ciri utama dari penyakit ini adalah BAB cair yang bercampur dengan darah dan juga lendir. Berdasarkan penyebab dan gejalanya, jenis diare akibat disentri ini terdiri dari 2 jenis:

  • Disentri Amuba

Seperti namanya, penyebab dari diare ini adalah parasit amuba bernama Entamoeba histolytica. Selain itu, parasit lain yang bisa menginfeksi adalah B.coli.[10]

Gejala dari disentri ini adalah BAB cair, demam, sakit pada perut, mual, dan juga muntah.

  • Disentri Basiler

Penyebab dari penyakit ini adalah bakteri E.coli, Salmonella, dan Shigella[11]. Sedangkan gejalanya meliputi diare yang mengandung lendir dan darah, suhu badan tinggi, kram perut, mual, dan juga muntah.

Penyakit ini bisa berakibat fatal jika penderita tidak mendapatkan penanganan yang tepat.

4. Infeksi Rotavirus

diare berdarah pada bayi

Kemudian, apa yang menyebabkan diare berdarah pada bayi? Jika diare campur darah terjadi pada anak yang berusia kurang dari 5 tahun, kemungkinan besar faktor penyebabnya adalah rotavirus.[6]

Adapun gejala dari infeksi rotavirus meliputi diare disertai demam, sakit perut, dan muntah. Penyakit ini sangat berbahaya sehingga menduduki urutan kedua penyakit yang menyebabkan kematian pada bayi dan balita di Indonesia.[7]

Oleh karena itu Kementerian Kesehatan memberikan imunisasi rotavirus secara gratis untuk meningkatkan kekebalan tubuh bayi.

5. Pendarahan Lambung

pendarahan lambung

Jika darah yang keluar berwarna kehitaman, maka penyebabnya bisa jadi adalah pendarahan pada lambung. Pendarahan lambung ini terjadi karena beberapa faktor.

Pertama, Anda mungkin mengalami komplikasi tukak lambung[4] Kedua, pendarahan terjadi karena efek samping saat mengonsumsi jenis obat tertentu.[8] Obat yang sedang Anda konsumsi mungkin mengiritasi lambung dan menyebabkan keluarnya darah.

Karena pendarahan terjadi di lambung dan membutuhkan waktu lama hingga sampai ke anus, maka darah yang keluar akan berwarna kehitaman.

Penanganan Diare Berdarah

obat diare berdarah

Apakah obat diare berdarah? Karena kondisi ini bisa terjadi karena berbagai penyebab, maka cara pengobatannya pun berbeda bergantung pada faktor pemicunya.

Akan tetapi, jika penderita memiliki sistem kekebalan tubuh yang bagus, mereka tidak membutuhkan obat-obatan khusus. Ini karena diare bisa sembuh sendiri setelah 3 hingga 7 hari.[9]

Apakah perlu mengonsumsi obat diare berdarah di apotek? Untuk menghindari hal-hal yang tidak Anda inginkan, sebaiknya datangi fasilitas kesehatan terdekat untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Dokter dapat melakukan diagnosis yang tepat berdasarkan gejala yang muncul dan juga tes laboratorium. Dengan begitu, dokter bisa menentukan penyebab terjadinya diare bercampur darah dan meresepkan obat yang tepat.

Jika diare tidak kunjung berhenti, segera periksakan diri Anda di klinik terdekat untuk memperoleh penanganan yang tepat.

Berikut adalah beberapa pengobatan yang akan dokter berikan untuk penderita diare bercampur darah.

1. Pemberian Infus

Untuk mencegah terjadinya dehidrasi, dokter akan memberikan infus. Ini karena saat diare, banyak cairan tubuh yang keluar dan dapat mengalami dehidrasi dengan sangat cepat. Dehidrasi bisa sangat berbahaya, bahkan mengakibatkan kematian, terutama bagi bayi dan balita.[10]

2. Transfusi Darah

Jika darah yang keluar bersamaan dengan feses sangat banyak, pasien mungkin memerlukan transfusi darah.

3. Pemberian Obat

Dokter akan meresepkan obat sesuai dengan pemicu diare berdarah. Misalnya, jika penyebabnya adalah infeksi bakteri E. coli atau Salmonella, dokter akan memberikan antibiotik. Sementara itu, jika pendarahan terjadi karena wasir, maka pasien akan mendapatkan resep obat wasir.

Selain pengobatan di atas, Anda juga perlu memperbanyak minum agar tidak terjadi dehidrasi. Selain itu, jika pendarahan terjadi di lambung, Anda perlu menjaga asupan.

Misalnya, Anda tidak boleh mengkonsumsi beberapa jenis makanan seperti gorengan, makanan yang pedas, keju, kopi, dan minuman beralkohol.

Kesimpulan

Diare yang disertai dengan darah bisa terjadi karena berbagai hal. Penyebab yang paling umum adalah infeksi bakteri yang menyebabkan disentri. Selain itu, penyebab lainnya meliputi pendarahan pada lambung, luka di anus, wasir, dan juga efek samping karena mengonsumsi obat tertentu.

Akan tetapi, untuk menentukan penyebab yang pasti, Anda perlu memeriksakan diri ke faskes terdekat. Dengan begitu, Anda bisa memperoleh penanganan yang tepat sesuai dengan penyebab diare berdarah.

Read Previous

BAB Encer tapi Bukan Diare? Penyebab & Cara Mengatasi

Read Next

Diare Persisten adalah: Pengertian, Penyebab, & Penanganan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Popular