Penyebab dan Cara Mengatasi Perut Sakit di Bagian Bawah

Pernahkah Anda merasa perut sakit di bagian bawah? Kalau Anda wanita dan sedang menstruasi, bisa jadi ini dismenorea atau nyeri haid. Tapi, jika tidak sedang menstruasi, nyeri perut bagian bawah itu gejala apa?

Ada kemungkinan yang merangsang perut bagian bawah nyeri yaitu bermasalahnya salah satu organ yang ada di rongga abdominopelvis bagian bawah. Misalnya saja organ usus besar, usus halus, apendiks, ovarium, uterus, ureter, kantong kencing, juga peritoneum.

Anda perlu memperhatikan indikasi lain yang menyertainya untuk mengetahui apa penyebab sakit perut bagian bawah, sehingga bisa mencari solusinya. Nah, ini beberapa penyebab umum mengapa Anda merasa sakit perut bagian bawah pusar dan sekitarnya.

1. Kontraksi Otot

sakit perut bawah bagian kiri

Penyebab yang pertama adalah kontraksi otot akibat mengangkat beban atau batuk berlebihan. Gejalanya bisa berupa nyeri di satu sisi perut atau menyeluruh.

Untuk mengatasinya, Anda bisa istirahat dan latihan peregangan. Di kasus lebih parah, Anda mungkin membutuhkan waktu hingga 6 minggu untuk penyembuhan.[1]

2. Radang Usus Buntu

apendisitis

Kenapa perut bagian bawah sakit padahal tidak haid?

Jika Anda mengalami sakit perut bawah sebelah kanan, namun bisa jadi Anda mengalami apendisitis atau radang usus buntu. Apendisitis mampu menciptakan rasa nyeri yang kuat di pusat tengah perut bawah merambat ke kanan. Sakit ini tergolong serius sehingga memerlukan penanganan segera.

Selain nyeri perut, Anda mungkin akan merasakan gejala:

  • nyeri yang tajam ketika bergerak, bernapas dalam-dalam, batuk, atau bersin;
  • selera makan hilang;
  • mual hingga muntah;
  • demam;
  • perut kembung; juga
  • masalah pencernaan seperti diare, sembelit, serta susah buang gas.[2]

Anda membutuhkan tenaga ahli untuk melakukan diagnosis juga memberikan pengobatan yang tepat. Namun, pada kebanyakan kasus, mungkin saja Anda perlu melakukan operasi pengangkatan usus buntu guna menghindari komplikasi yang berpotensi fatal.[3] 

3. Sindrom Iritasi Usus

Irritable Bowel Syndrome (IBS

Sakit di bagian perut bawah yang merata alias tidak berpusat di satu tempat, bisa mengindikasikan adanya sindrom iritasi usus atau IBS (irritable bowel syndrome). IBS bisa menimbulkan kram perut, diare, sembelit, kembung, juga sulit buang gas. Nyerinya bisa datang dan pergi atau konstan.

Untuk mengatasinya pun berbeda-beda obat dan cara penanganan tergantung pada gejala yang pasien alami.[4] 

Dokter mungkin merekomendasikan Anda untuk mengubah pola makan dan lifestyle. Selain itu, obat-obatan, probiotik, dan terapi kesehatan mental juga bisa sangat membantu di beberapa kasus dengan dominan gejala IBS khusus.[5]

4. Kram Menstruasi

Penyebab sakit perut bagian bawah

Penyebab sakit perut bagian bawah pada wanita lazimnya muncul karena menstruasi atau sesuatu yang darurat, seperti kanker ovarium, kanker rahim, kehamilan ektopik, atau abortus.

Nah, kram pada saat periode datang bulan bisa terjadi lantaran adanya kontraksi otot rahim. Rasa sakitnya bervariasi dari ringan hingga berat di area perut merambat ke punggung.

Tanda lain yang menyertai kram menstruasi meliputi:

  • kecapaian,
  • diare,
  • mual dan muntah.

Namun, ada pula kram menstruasi yang disebabkan oleh kelainan atau infeksi lain. Hal ini disebut dismenore sekunder. 

Kram ini dapat muncul akibat:

  • penyakit radang panggul atau PID  (pelvic inflammatory disease),
  • fibroid,
  • endometriosis, dan
  • adenomiosis.

Cara mengatasi sakit perut saat haid bisa menggunakan kantong air panas untuk mengompres perut atau minum obat pereda nyeri. Namun, pada kram menstruasi yang tidak biasa, Anda perlu memeriksakannya ke dokter untuk mendapat penanganan tepat. Anda bisa mendapatkan jenis obat lain atau pembedahan.

5. Cystitis

UTI (urinary tract infections atau infeksi saluran kemih)

Radang kandung kemih juga bisa memicu rasa sakit perut di atas kemaluan. Nyeri akibat cystitis dapat merambat hingga panggul.

Selain perut sakit, Anda mungkin akan merasakan tanda lain seperti:

  • nyeri setelah berhubungan badan,
  • demam,
  • meningkatnya frekuensi buang air kecil, dan
  • air seni berbau, berdarah, juga berwarna gelap.

Untuk mengatasi infeksi ringan, Anda bisa meminum antibiotik kombinasi dengan obat pereda nyeri. Namun, pada kasus lebih berat, Anda bisa menghubungi layanan kesehatan untuk mendapatkan tes lanjutan, seperti tes urin.[6]

6. Penyakit Divertikulitis

Penyakit Divertikulitis

Divertikulitis terjadi ketika kantong divertikula menonjol keluar dari dinding usus besar kemudian meradang dan terinfeksi. Ketika divertikula terinfeksi bisa menciptakan nyeri hebat di perut bawah bagian kiri. Rasa sakitnya bisa muncul ketika seseorang sedang makan atau BAB.[7]

Indikasi lain dari penyakit ini adalah:

  • mual dan muntah,
  • demam,
  • frekuensi kencing yang meningkat dan adanya rasa perih ketika berkemih,
  • pendarahan dari rektum,
  • sembelit atau diare, juga
  • ada darah dalam tinja.

Dalam kasus ringan, Anda bisa mengobatinya sendiri. Namun, untuk mendapatkan hasil maksimal Anda bisa meminta saran dari dokter.

Dokter mungkin menyarankan diet khusus untuk Anda agar saluran cerna dapat beristirahat. Seperti diet rendah karbo. Untuk mengatasi rasa sakitnya, dokter akan memberikan obat pereda nyeri sekaligus antibiotik. 

Selain itu, dokter juga akan menyarankan beberapa tindakan medis seperti tes darah, kolonoskopi, atau X-ray apabila kondisi memburuk. Sementara untuk penyakit divertikulitis berulang, Anda mungkin harus menjalani operasi.

7. Prostatitis

Prostatitis

Prostatitis adalah problem medis saluran kencing yang terjadi pada pria di mana terjadi peradangan di area prostat. Penyakit ini memicu rasa nyeri di beberapa tempat: di antara skrotum dan penis, tengah perut bawah, penis, skrotum, nyeri selama atau setelah ejakulasi, hingga rasa sakit yang merambat ke punggung.

Gejala lain yang mungkin Anda rasakan, seperti:

  • nyeri di uretra atau di penis selama atau setelah buang air kecil,
  • frekuensi kencing yang meningkat,
  • demam,
  • mual dan muntah,
  • seluruh tubuh pegal-pegal,
  • tidak mampu menahan buang air kecil, dan
  • aliran urin melemah atau terputus.

Untuk mendiagnosis penyakit ini, dokter akan mengambil pemeriksaan fisik, tes medis seperti tes urin; tes darah; biopsi; USG; tes urodinamik, dan pemeriksaan riwayat kesehatan. Setelahnya dokter akan memberikan perawatan sesuai dengan jenis prostatitis yang Anda alami.[8]

8. Kanker Usus Besar

kanker usus besar

Kanker kolon terjadi ketika sel-sel di usus besar dan rektum tumbuh di luar kendali. Cara mengobatinya dapat bervariasi berdasarkan stadium dan jenis kanker usus besar.

Pada stadium awal, Anda mungkin tidak merasakan gejala sama sekali. Namun, seiring memburuknya kondisi, Anda bisa mengalami gejala seperti:

  • kram perut bawah,
  • susah BAB,
  • diare,
  • lemah dan lemas, gampang capek hingga kehilangan berat badan,
  • warna tinja berubah, bentuk tinja makin menyempit, dan terdapat darah di tinja, juga
  • pendarahan dari rektum.

Karena kanker ini dapat menyebar ke bagian lain, Anda perlu penanganan segera ketika mengalami indikasi di atas selama lebih dari dua minggu untuk skrining kanker kolon.

9. Hernia

hernia

Hernia biasanya muncul benjolan di perut bawah, paha atas, atau selangkangan karena ada suatu organ mendorong jaringan yang menahannya. Setiap jenis hernia memicu nyeri di lokasi berbeda. Misalnya saja hernia inguinalis, yang mampu merangsang sakit pada dinding perut bagian bawah.

Kebanyakan hernia membutuhkan pengobatan berupa operasi. Namun, perlu tidaknya tindakan ini bergantung pada ukuran hernia dan tingkat keparahan gejala.

Tentunya masih ada banyak kemungkinan lain mengapa Anda bisa mengalami perut sakit di bagian bawah. Penyebabnya bisa karena masalah ringan atau serius tergantung pada gejala yang menyertainya. Namun, pastikan untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan tepat dari layanan kesehatan ketika rasa sakitnya mulai kronis atau progresif.

Read Previous

Perut Sakit Saat Batuk, Penyebab, dan Cara Mengatasi

Read Next

8 Cara Mengatasi Diare pada Bayi, Tanpa Obat Kimia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Popular