10 Penyebab & Cara Mengatasi Mimisan dan Sakit Kepala

Mimisan merupakan kondisi yang cukup jamak ditemui pada semua usia, meski paling sering terjadi pada anak-anak antara usia dua hingga 10 tahun, dan orang dewasa usia 50 hingga 80 tahun.[1]

Namun jangan sepelekan hal ini, apalagi jika mimisan disertai gejala sakit kepala. Apa penyebab mimisan dan sakit kepala datang bersamaan?

Cari tahu apa saja penyebab dan bagaimana cara mengatasi mimisan dan sakit kepala di pembahasan berikut.

Penyebab Mimisan dan Sakit Kepala

penyebab Mimisan dan sakit kepala

Mimisan (epistaksis) adalah kondisi ketika terjadi perdarahan dari saluran hidung, baik pada salah satu atau kedua lubang hidung. Epistaksis biasanya terjadi ketika pembuluh darah kecil di dalam hidung pecah.

Sementara sakit kepala bisa terjadi karena beberapa hal, misalnya dehidrasi, pengobatan, dan tekanan darah tinggi.[2] Lalu jika terjadi berbarengan, mimisan dan sakit kepala gejala apa?

Jangan panik, kenali apa yang menjadi penyebab dari mimisan dan sakit kepala tersebut agar Anda bisa mencari solusinya. Berikut beberapa penyebab umum mimisan dan nyeri kepala yang terjadi bersamaan.

1. Trauma fisik

Cedera pada hidung, seperti benturan keras atau gesekan yang kuat, dapat merusak pembuluh darah di dalam hidung dan menyebabkan mimisan.[3] Rasa sakit kepala bisa terjadi sebagai akibat dari cedera.

2. Hipertensi

Penelitian menunjukkan bahwa penderita darah tinggi atau hipertensi berisiko tinggi mengalami mimisan.[4] Selain itu, kondisi tekanan darah tinggi juga dapat menyebabkan sakit kepala. Jika kondisi mimisan terjadi bersamaan dengan sakit kepala, ketahui juga berapa tensi Anda untuk memastikan Anda tidak mengalami hipertensi. 

3. Keringnya Udara

Udara kering bisa membuat selaput lendir hidung kering dan pecah, yang dapat menyebabkan mimisan.[3] Kondisi ini juga dapat membuat sakit kepala karena hidung yang tidak nyaman.

Peralihan cuaca yang ekstrem dari cuaca panas menjadi sangat dingin atau sebaliknya juga dapat memicu terjadinya pembuluh darah di hidung yang pecah sehingga mengakibatkan mimisan. 

4. Infeksi Saluran Pernapasan Atas

Infeksi seperti flu atau sinusitis dapat menyebabkan peradangan di hidung dan tenggorokan, yang bisa memicu mimisan dan sakit kepala.

5. Alergi

Reaksi alergi terhadap debu, serbuk sari, atau alergen lainnya dapat menyebabkan peradangan pada hidung dan sinus, yang dapat mengakibatkan mimisan dan sakit kepala.[5]

6. Pencemaran Udara

Terpaparnya hidung Anda pada polusi udara, seperti asap rokok atau zat-zat berbahaya, dapat merusak jaringan hidung dan memicu mimisan dan sakit kepala.[6] Faktor polusi udara tersebut juga pada akhirnya memicu terjadinya kondisi sakit kepala.

7. Penggunaan Obat-Obatan Tertentu

Beberapa obat-obatan, seperti antikoagulan (yang mengencerkan darah), dapat meningkatkan risiko mimisan.[3] Selain itu, beberapa obat juga dapat menyebabkan sakit kepala sebagai efek samping.

8. Gangguan Pembekuan Darah

Gangguan pembekuan darah, seperti hemofilia atau trombositopenia (jumlah trombosit yang rendah), dapat menyebabkan mimisan lebih mudah terjadi.[7] Sakit kepala mungkin juga terjadi akibat perdarahan.

9. Dehidrasi

Kurangnya cairan dalam tubuh (dehidrasi) dapat membuat pembuluh darah di hidung lebih rentan terhadap pecah dan memicu mimisan. Dehidrasi juga bisa menyebabkan sakit kepala.

10. Stres dan Ansietas

Meski belum ada bukti ilmiah mengenai mimisan karena stres, namun rasa panik dan cemas memang bisa membuat sakit kepala. Nah, rasa sakit ini juga memicu peningkatan tekanan darah dan mengganggu pembuluh darah, termasuk di hidung. 

Cara Mengatasi Mimisan dan Sakit Kepala

Cara Mengatasi Mimisan dan Sakit Kepala

Kapan mimisan bahaya? Jika Anda mengalami mimisan bersama dengan sakit kepala dengan durasi lama dan cukup sering, segera cari pertolongan ke akses kesehatan terdekat untuk dianalisis lebih lanjut.

Namun jika Anda mengalami mimisan (epistaksis) dan sakit kepala yang belum pernah terjadi sebelumnya, berikut beberapa pertolongan pertama yang bisa Anda lakukan:

  • Duduk dan bungkukkan badan condong ke depan. Cara ini membantu mencegah darah mengalir ke tenggorokan sekaligus menghindari tersedak.
  • Tekan hidung Anda dengan lembut dengan menggunakan jari-jari. Lakukan dengan menekan hidung bagian depan (septum) selama 5-10 menit untuk membantu menghentikan perdarahan.
  • Hindari miringkan kepala ke belakang karena ini dapat menyebabkan darah masuk ke tenggorokan.
  • Semprotkan larutan saline (garam) ke dalam lubang hidung yang berdarah untuk menjaga kelembapan dan mencegah hidung kering.

Jika cara di atas belum juga meredakan pendarahan, Anda bisa mencoba beberapa cara berikut:

1. Kantong Es

Es membantu memulihkan pembuluh darah dan mengurangi perdarahan. 

Caranya:

  • Posisi duduk tetap condong ke depan
  • Tempatkan es atau kantong es dalam bungkus kain tipis di atas hidung Anda.

2. Alkohol Isopropil

Anda juga bisa mencoba alkohol isopropil (alkohol medis) untuk membantu menghentikan mimisan. 

Caranya:

  • Basahi kapas dengan alkohol isopropil (alkohol medis)
  • Masukkan kapas beralkohol ke dalam lubang hidung yang berdarah. Ini bisa membantu menghentikan perdarahan.

3. Semprotan Vasokonstriktor

Jika mimisan terus berlanjut, dokter mungkin meresepkan semprotan vasokonstriktor yang dapat membantu menyusutkan pembuluh darah di hidung dan menghentikan perdarahan.

Jika mimisan berlangsung lebih dari 20-30 menit, berulang, atau kian parah, segera hubungi profesional medis atau pergi ke layanan darurat. Ini bisa menjadi tanda kondisi yang lebih serius yang memerlukan perawatan lebih lanjut.

Bagaimana jika Sakit Kepala Berlanjut?

sakit kepala berlanjut

Saat mimisan sudah reda, bisa jadi sakit kepala masih terjadi. Ini sebabnya, Anda juga perlu mencari tahu penyebab sakit kepala dan cara mengatasinya perlu Anda ketahui lebih lanjut. Ada beberapa tipe sakit kepala yang berbeda, yang mana penyebab dan gejalanya bisa bervariasi. 

1. Sakit Kepala Tegang (Tension Headache)

Ini adalah tipe sakit kepala yang paling umum. Biasanya, sakit kepala ini terasa seperti tekanan atau ketegangan di sekitar kepala, tanpa disertai gejala lain seperti mual atau muntah.

2. Migrain

Migrain adalah tipe sakit kepala yang lebih parah dan bisa disertai dengan gejala tambahan seperti mual, muntah, sensitivitas terhadap cahaya (fotofobia) atau suara (fonofobia), serta aura (gejala neurologis seperti kilat cahaya atau gangguan penglihatan) pada beberapa kasus. Pada anak-anak, migrain bisa disertai mimisan.[8] 

3. Sakit Kepala Cluster (Cluster Headache)

Cluster Headache adalah jenis sakit kepala yang langka tetapi sangat intens.[9] Meski sakit kepalanya terjadi singkat, namun bisa terasa sangat sakit. Umumnya terjadi di satu sisi kepala dan disertai dengan gejala penyerta, seperti mata merah atau hidung tersumbat di satu sisi.

4. Sakit Kepala Sinus (Sinus Headache)

Sakit kepala ini terkait dengan infeksi atau peradangan pada sinus di wajah. Biasanya, sakit kepala sinus terasa berat di dahi atau pipi dan bisa disertai dengan hidung tersumbat atau keluarnya lendir berlebihan.

5. Sakit Kepala Sekunder

Ini adalah jenis sakit kepala yang terjadi karena kondisi medis lain, seperti tekanan darah tinggi, infeksi, cedera kepala, atau kelainan struktural di kepala.

Jika Anda mengalami sakit kepala dengan berbagai penyebab, cobalah mengatasinya dengan beberapa langkah berikut:

  • Istirahat yang cukup.
  • Minum air putih yang mengandung oksigen.
  • Konsumsi obat cukup jika kondisi sudah tak tertahankan
  • Minum air hangat.
  • Kompres kepala dengan air hangat.
  • Pijat dengan lembut bagian tubuh dan kepala.
  • Lakukan relaksasi pada tubuh dan pikiran.
  • Konsumsi sedikit kafein dapat membantu meredakan sakit kepala. 
  • Hindari bergadang dan makan-makanan tak sehat 

Dengan mengetahui faktor pemicu yang menyebabkan Anda sakit kepala, Anda bisa menghindari faktor pemicu tersebut. Konsultasikan dengan dokter jika sakit kepala yang Anda rasakan terjadi parah dan terus-menerus. Beberapa kasus terjadi sakit kepala hanya gejala sekunder dari penyakit lainnya.  

Penting untuk Anda ingat bahwa setiap orang bisa memiliki pemicu dan cara penanganan yang berbeda terhadap sakit kepala. Misalnya bagaimana cara menghilangkan sakit kepala karena pilek. Tentu pengobatan pileklah yang harus Anda utamakan pada kondisi ini, agar gejala penyerta seperti sakit kepala dan mimisan bisa reda.

Bahkan, demam dan sakit kepala mungkin saja terjadi bersamaan dengan mimisan. Jadi, jangan lupa berkonsultasi dengan dokter pada setiap gejalanya.

Mimisan dan sakit kepala pun mungkin saja akan terjadi secara bersamaan. Jika keduanya terjadi dalam kondisi yang parah, jangan tunggu nanti, segera berkonsultasi dengan dokter!

Read Previous

Gigi Sakit saat Mengunyah, Penyebab & Cara Mengatasi

Read Next

Cara Membuat Ramuan Kencur untuk Obat Batuk

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Popular