7 Dampak Negatif Berhubungan saat Hamil Muda, Wajib Tahu 

Dikutip dari laman situs web Mayo Clinic, berhubungan intim selama trimester awal kehamilan dinilai aman, asalkan Anda tidak mengalami komplikasi kesehatan tertentu. Tapi, ada baiknya Anda tetap mempelajari dampak negatif berhubungan saat hamil muda pada ulasan berikut ini. 

Apa Dampak Negatif Berhubungan saat Hamil Muda? 

Melakukan hubungan intim dengan pasangan selama hamil memang dapat menjaga harmonisasi dalam rumah tangga. Namun, jika dilakukan tanpa pertimbangan yang matang, bercinta saat hamil muda atau trimester awal justru akan mendatangkan berbagai dampak negatif seperti berikut ini. 

1. Pendarahan 

Risiko pendarahan pasca berhubungan intim cukup sering dialami oleh ibu yang sedang hamil muda. Secara umum, kondisi tersebut terjadi karena rahim ibu mengalami gangguan, sehingga kondisi plasentanya menjadi lemah dan mengakibatkan pendarahan. 

Namun, dampak negatif berhubungan saat hamil muda seperti pendarahan tidak hanya terjadi karena plasenta yang lemah, melainkan juga akibat jaringan pembuluh darah yang terluka saat melakukan hubungan seks anal. 

Maka dari itu, berhati-hatilah saat melakukan hubungan seks secara anal ketika hamil muda. Bagi yang memiliki riwayat penyakit wasir, tidak boleh melakukan hubungan intim melalui anus, karena dapat melukai jaringan dan pembuluh darah di sekitar area tersebut.  

2. Bayi Lahir Cacat

Risiko berhubungan saat hamil muda yang mungkin terjadi berikutnya adalah bayi lahir dalam kondisi cacat. Mengapa bisa terjadi? Umumnya, ibu hamil dengan riwayat penyakit menular seksual, seperti herpes genital, berpotensi tinggi menularkan virusnya ke jabang bayi saat melakukan hubungan intim. 

KAkibatnya, virus herpes akan mengganggu perkembangan janin sehingga menyebabkan janin menjadi cacat. Bahkan, bayi baru lahir yang terinfeksi virus herpes juga bisa mengalami komplikasi parah, lalu terlahir cacat. 

3. Dampak Negatif Berhubungan saat Hamil Muda: Kehamilan Ganda 

Melakukan hubungan seksual selama hamil muda juga rawan memicu terjadinya pembuahan ganda. Di dalam kondisi tertentu, sel sperma yang masuk ke dalam vagina bisa membuahi lebih dari satu sel telur. 

Fenomena ini memang jarang terjadi, tetapi punya risiko yang tinggi buat ibu hamil, misalnya memicu hipertensi atau anemia. Jika kondisi ini tidak tertangani dengan baik, maka bisa menyebabkan dampak negatif seperti bahaya kematian pada jabang bayi atau ibu hamil. 

4. Persalinan Prematur 

Berhati-hatilah melakukan hubungan intim selama trimester awal hamil! Pasalnya, jika tidak hati-hati, bercinta pada usia hamil muda memicu dampak negatif berhubungan saat hamil muda dalam bentuk persalinan prematur. 

Tidak jarang bayi terlahir prematur akibat adanya virus yang masuk melalui plasenta. Virus tersebut bisa berasal dari mana saja, tetapi umumnya berasal dari suami atau istri yang mengidap penyakit menular seksual.  

5. Perut Kram 

Apa penyebab nyeri berhubungan saat hamil muda? Ternyata, orgasme yang Anda rasakan setelah berhubungan intim dapat memicu terjadinya kontraksi pada rahim, lo. Akibatnya, perut akan mengalami kram atau nyeri yang parah. 

Dampak negatif ini memang cenderung mirip dengan kontraksi yang terjadi selama hamil. Tetapi, kalau durasi kram perut cukup lama, sebaiknya Anda segera berkonsultasi dengan dokter kandungan.   

6. Gangguan Serviks 

Dampak negatif berhubungan saat hamil muda juga mengintai bagian leher rahim atau serviks Anda. Melakukan aktivitas seksual secara rutin ternyata mampu meningkatkan persentase mengalami gangguan serviks, sehingga menjadi tipis dan kendor. 

Jika tidak mendapat penanganan khusus, kondisi ini dapat memicu terjadinya kelahiran prematur, yang berbahaya bagi jabang bayi dan bagi ibu hamil. 

7. Dampak Negatif Berhubungan saat Hamil Muda: Keguguran 

Pendarahan hebat yang terjadi pasca berhubungan badan di trimester awal kehamilan seringkali dapat meningkatkan risiko keguguran. Faktanya, menurut laman web Alodokter, 50% kasus keguguran umumnya terjadi akibat adanya kelainan kromosom pada jabang bayi. 

Selain itu, ada baiknya Anda mencegah bahaya berhubungan intim setelah keguguran dengan melakukan pengamanan ekstra. Misalnya adalah dengan memakai kondom selama berhubungan badan. Cara tersebut cukup ampuh untuk menurunkan risiko keguguran selama trimester awal kehamilan. 

Bagaimana Cara Ampuh Mengatasi Pendarahan setelah Berhubungan saat Hamil Muda? 

Darah yang keluar setelah melakukan hubungan intim memang bisa membuat panik pasangan suami istri, terutama jika sedang hamil. Lakukan cara mengatasi pendarahan setelah berhubungan saat hamil muda berikut ini kalau situasi tersebut terjadi. 

1. Pakai Pembalut atau Tampon 

Pencegahan pertama yang harus Anda lakukan saat mengalami pendarahan akibat dampak negatif berhubungan saat hamil muda adalah memakai tampon atau pembalut. Jika perdarahannya banyak, sebaiknya gunakan pembalut saja daripada tampon. 

Menggunakan pembalut saat terjadi pendarahan juga bisa membantu Anda mengukur seberapa banyak darah yang keluar. Dengan demikian, Anda bisa memutuskan tindakan selanjutnya dengan lebih cermat. 

2. Hindari Melakukan Hubungan Badan 

Banyak sumber penelitian yang berpendapat bahwa berhubungan badan selama hamil muda aman dilakukan. Tapi, kondisi itu cuma berlaku bagi Anda yang kondisi hamilnya normal dan sehat. 

Bagi yang memiliki riwayat penyakit tertentu sebaiknya tidak gegabah dalam melakukan hubungan intim di awal masa kehamilan. Kondisi kandungan yang lemah bisa meningkatkan risiko pendarahan, sehingga Anda tidak disarankan untuk melakukan aktivitas seks.

Berhubungan saat hamil muda justru bisa mendatangkan risiko serius yang lebih banyak. Atas dasar itu, Anda tidak disarankan untuk melakukan hubungan badan saat hamil muda. 

Baca Juga: Manfaat Berhubungan Saat Haid

2. Beristirahat Total 

Jika sudah terlanjur mengalami pendarahan setelah berhubungan badan pada saat hamil muda, maka pertolongan pertama yang perlu Anda lakukan adalah beristirahat secara total. Artinya, Anda tidak boleh melakukan aktivitas-aktivitas yang memberatkan, termasuk mencuci baju atau memasak. 

Berbaring di tempat tidur selama beberapa jam dapat mengurangi pendarahan yang merupakan dampak negatif berhubungan saat hamil muda. Dengan cara tersebut, plasenta bekerja secara maksimal dalam melindungi rahim Anda. 

4. Berkonsultasi dengan Dokter 

Jangan sekali-sekali mengabaikan pendarahan hebat yang Anda alami ketika hamil! Jika pendarahan tidak kunjung reda, sebaiknya segera hubungi dokter kandungan terdekat untuk melakukan pemeriksaan. 

Sebaiknya, Anda bisa berkonsultasi terlebih dahulu terkait kondisi ini. Coba perhatikan warna darah yang keluar, apakah warna terang atau gelap? Warna darah ini bisa menjadi tolok ukur untuk menilai pendarahan yang Anda alami, apakah dalam kategori normal atau berbahaya. 

Sudah Tahu Dampak Negatif Berhubungan saat Hamil Muda? 

Melakukan hubungan intim selama hamil muda bisa mendatangkan manfaat sekaligus risiko yang membahayakan ibu hamil dan janin. Salah satu manfaat berhubungan intim saat hamil muda adalah melepaskan hormon endorfin penyebab stres. 

Kalau Anda bandingkan dengan manfaatnya, ada lebih banyak dampak negatif berhubungan saat hamil muda, mulai dari dampak yang ringan hingga yang paling parah. Jadi, untuk mencegah terjadinya resiko berbahaya pada diri Anda maupun jabang bayi, hindari berhubungan intim terlalu sering selama hamil di trimester awal.  

Read Previous

Apakah Boleh Berhubungan saat Hamil Muda? Manfaat dan Tips

Read Next

Mengalami Keputihan saat Berhubungan? Ini Penjelasannya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Popular