Apakah Boleh Berhubungan saat Hamil Muda? Manfaat dan Tips

Bagi Anda para calon ibu baru, mungkin sering bertanya-tanya apakah boleh berhubungan saat hamil muda? Jika benar demikian, jangan khawatir, karena Anda bukan satu-satunya yang mempertanyakan hal tersebut.

Ada yang tidak memperbolehkan karena berpotensi menyebabkan keguguran. Namun, ada juga yang mengatakan boleh, lantaran sebagian besar aktivitas seksual bagi wanita hamil itu aman, kecuali ada ‘alasan medis’ tertentu. Lantas, mana yang benar? Untuk memperoleh penjelasan lebih lanjut, mari simak artikel berikut!

Apakah Boleh Berhubungan saat Hamil Muda?

Ilustrasi berhubungan intim saat hamil muda
Ilustrasi berhubungan intim saat hamil muda | Sumber gambar: Freepik

Kehamilan adalah salah satu periode paling kritis dalam kehidupan wanita. Terlebih lagi kehamilan trimester pertama yang merupakan masa penting bagi perkembangan janin. Jika Anda saat ini juga menjalani masa awal kehamilan, wajar jika seks menjadi hal nomor sekian yang Anda pikirkan. 

Sebab, mungkin Anda bertanya-tanya “apakah boleh berhubungan saat hamil muda?” Jawabannya, boleh kok, selama Anda memiliki kehamilan yang sehat dan tidak memiliki komplikasi atau alasan medis apa pun yang menyebabkan dokter atau bidan melarangnya.

Sebagaimana pendapat Jessica Shepherd, MD (seorang ob-gyn di Baylor University Medical Center di Dallas, Texas) bahwa wanita yang hamil boleh melanjutkan hubungan seksual mereka selama masa kehamilan. Hal ini berlaku untuk seks di masa awal maupun akhir kehamilan.

Hanya saja, perut bumil yang semakin membesar mungkin membuat posisi tertentu menjadi sulit, sehingga Anda mungkin perlu memperhatikan posisi seks mana yang paling aman dan nyaman.

Pendapat Shepherd juga sejalan dengan ACOG yang mengatakan bahwa berhubungan seks selama kehamilan itu aman, kecuali jika dokter menyarankan sebaliknya. Pasalnya, berhubungan seks tidak akan menyakiti janin yang ada di dalam perut Anda. Kantung ketuban dan otot-otot rahim yang mengelilingi rahim mampu melindungi janin.

Selain itu, penis juga tidak akan dapat menyentuh atau bahkan merusak rahim saat Anda berhubungan seksual. Sumbat lendir pada pembukaan leher rahim juga dirancang untuk mencegah infeksi. 

Oleh karena itu, secara medis berhubungan seks saat hamil muda itu aman-aman saja ya, selama kondisi kandungan maupun diri Anda sendiri sehat dan kuat. 

Akan tetapi, biasanya sebagian wanita hamil enggan untuk melakukannya, lantaran gejala kehamilan yang sedang dialaminya, sehingga menyebabkan gairah seks menurun. Contohnya seperti morning sickness, nyeri pada payudara, mudah lelah, mood sering berubah-ubah, dan sebagainya.

Manfaat Berhubungan Intim saat Hamil Muda

Berhubungan intim saat hamil muda memupuk keintiman
Berhubungan intim saat hamil muda memupuk keintiman | Sumber gambar: Freepik

Nah, bagi Anda yang bingung apakah boleh berhubungan saat hamil muda, kini sudah perlu ragu lagi, ya. Asalkan sudah melakukan cek kesehatan dan mendapatkan lampu hijau dari bidan atau dokter kandungan Anda, berhubungan intim saat hamil muda boleh-boleh saja Anda lakukan.

Karena faktanya, ada banyak manfaat berhubungan intim saat hamil muda, baik itu bagi ibu, bayi, serta hubungan antara suami istri. Beberapa manfaatnya adalah sebagai berikut:

1. Memupuk Keintiman Suami Istri

Sadar atau tidak, sebagian wanita hamil menjadi terlalu fokus pada kehamilannya, sehingga membuat pasangannya merasa tersisih. Oleh karena itu, berhubungan seks dapat menjadi cara untuk mempererat ikatan emosional dan fisik antara suami istri.

Selain itu, berhubungan seks saat hamil juga dapat membantu melepaskan hormon oksitosin yang juga dikenal sebagai hormon cinta. Ini akan membantu Anda untuk merangsang ikatan dan keintiman, merasa lebih dekat dengan pasangan, serta menciptakan bonding yang kuat untuk saling mendukung selama kehamilan.

2. Meningkatkan Kualitas Orgasme

Dapat meningkatkan kualitas orgasme juga termasuk manfaat berhubungan intim saat hamil muda. Itu karena hormon kehamilan dan peningkatan aliran darah sebanyak 40% ke vulva (area kemaluan) pada wanita hamil dapat meningkatkan gairah dan meningkatkan sensitivitas. 

Itulah sebabnya, saat Anda hamil, Anda merasa payudara dan puting Anda jadi lebih sangat sensitif, sehingga lebih bergairah juga saat melakukan hubungan seks serta lebih mudah untuk mencapai orgasme.

3. Meningkatkan Kualitas Tidur

Apakah Anda merasa lebih sulit tidur semenjak hamil? Jika iya, melakukan aktivitas seksual bisa jadi cara yang bagus untuk membantu Anda rileks dan lebih mudah tertidur (menurut Cindy M. Meston, Ph.D., direktur Laboratorium Psikofisiologi Seksual di Texas University). 

Mengapa demikian? Menurut penelitian, orgasme sebelum tidur dapat meningkatkan kualitas tidur. Begitu juga sebaliknya, kualitas tidur yang lebih baik juga membantu meningkatkan hasrat seksual.

4. Meredakan Rasa Sakit

Manfaat lain dari oksitosin dan endorfin yang dilepaskan saat berhubungan intim ternyata juga membantu mengurangi rasa sakit selama kehamilan, seperti sakit kepala atau sakit punggung. 

Sebuah penelitian yang dilakukan di Headache Clinic di Southern Illinois University menemukan, bahwa separuh responden wanita penderita migrain melaporkan kelegaan setelah mencapai klimaks. Pasalnya, endorfin yang dilepaskan saat orgasme sangat mirip dengan morfin, dan efektif menghilangkan rasa sakit.

Hal ini juga berlaku jika Anda melakukan hubungan seks saat haid atau menstruasi, loh. Mengutip dari Healthline, manfaat berhubungan saat haid termasuk meredakan sakit kepala, kram perut, memperpendek periode haid, serta meningkatkan gairah seks.

5. Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Penelitian menunjukkan bahwa paparan antigen kumulatif milik suami di dalam air mani dapat menurunkan risiko preeklampsia yang sering kali menyebabkan gangguan kesehatan pada bumil.

Selain itu, menurut para peneliti di Wilkes University of Pennsylvania menyebutkan, bahwa manfaat berhubungan saat hamil trimester 2 secara teratur memiliki tingkat antibodi (immunoglobulin) yang lebih tinggi.

6. Seks Sebagai Olahraga

Salah satu hal yang sering dianjurkan oleh para dokter kandungan kepada bumil adalah tetap bergerak aktif dengan berolahraga. Dan salah satu bentuk olahraga yang bagus untuk bumil adalah dengan berhubungan seks, karena dapat membakar kalori sebanyak 50 – 150 kalori (tergantung pada intensitas dan durasi Anda melakukannya).

7. Menguatkan Otot Dasar Panggul

Berhubungan intim saat hamil muda juga dapat membantu memperkuat otot dasar panggul yang penting untuk masa persalinan nanti. Dasar panggul yang kuat juga akan membantu pemulihan pasca melahirkan jadi lebih mudah bagi Anda.

Dampak Negatif Berhubungan Saat Hamil Muda

Ilustrasi khawatir berhubungan intim saat hamil muda
Ilustrasi khawatir berhubungan intim saat hamil muda | Sumber gambar: Freepik

Anda sudah tidak penasaran lagi kan apakah boleh berhubungan saat hamil muda? Boleh-boleh saja, asalkan Anda dan pasangan Anda sama-sama merasa nyaman dan aman melakukannya, justru berhubungan seks saat hamil dapat memberikan banyak manfaat.

Namun, penting bagi Anda untuk menyadari beberapa dampak negatif berhubungan saat hamil muda, di antaranya sebagai berikut:

  • Aktivitas seksual yang sangat intens atau kasar dapat meningkatkan risiko keguguran, terutama jika ada kondisi kesehatan tertentu yang berpotensi mempengaruhi kehamilan.
  • Kekhawatiran bahwa aktivitas seksual mungkin dapat menyebabkan pecah ketuban.
  • Risiko pendarahan, jika penetrasi terlalu dalam atau sang bumil mengidap plasenta previa.
  • Rasa tidak nyaman, canggung, atau kurang percaya diri akibat perubahan fisik selama kehamilan.
  • Pada trimester pertama, kebanyakan wanita hamil mengalami mual dan kelelahan yang intens, sehingga mengurangi keinginan atau kemampuan untuk berhubungan seks.

Tips dan Cara Berhubungan saat Hamil Muda

Pasangan berkomunikasi sebelum berhubungan intim saat hamil muda
Pasangan berkomunikasi sebelum berhubungan intim saat hamil muda | Sumber gambar: Freepik

Meskipun berhubungan intim di awal kehamilan tergolong aman, terdapat beberapa hal penting yang harus Anda perhatikan, di antaranya:

1. Komunikasikan Terlebih Dahulu dengan Pasangan

Anda dan suami Anda mungkin memiliki pemikiran berbeda terkait frekuensi atau gaya melakukan aktivitas seksual. Oleh karena itu, usahakan untuk membicarakannya terlebih dahulu dengan pasangan Anda, hingga mencapai kesepakatan. 

Misalnya saja, terkait frekuensi berhubungan intim, sebaiknya tidak lebih dari tiga kali seminggu, dan hal ini penting untuk dikomunikasikan dengan pasangan Anda. Sebab, jika berhubungan seksual terlalu sering saat hamil, justru dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih.

Begitu juga jika Anda atau pasangan Anda memiliki riwayat Infeksi Menular Seksual (IMS), sebaiknya dikomunikasikan dengan terbuka sehingga kalian dapat mempertimbangkan untuk menggunakan kondom untuk mencegah penularan infeksi.

2. Perhatikan Posisi Seksual yang Aman

Berhubungan intim saat hamil akan terasa berbeda saat Anda tidak sedang hamil, karena ukuran perut yang membesar, bisa jadi membuat Anda merasa tidak nyaman saat melakukan posisi-posisi tertentu. Jika Anda juga merasa demikian, ada beberapa posisi seksual yang dianjurkan untuk Anda,.

Di antaranya woman on top, berbaring miring (spooning), bertumpu pada tangan dan lutut, atau duduk di pangkuan pasangan Anda. Posisi-posisi ini tidak akan memberi tekanan berlebih pada perut wanita hamil.

3. Konsultasikan dengan Dokter Anda

Sebelum melakukan aktivitas seksual saat hamil muda, penting untuk melakukan sesi konsultasi dengan dokter Anda. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa kondisi kandungan dan tubuh Anda dalam keadaan sehat serta tidak memiliki komplikasi apapun yang dapat membahayakan janin.

Kalau pun Anda memiliki kondisi medis atau komplikasi tertentu, dokter dapat menyarankan Anda untuk menghindari seks di awal kehamilan hingga batas waktu tertentu.

4. Lakukan Secara Perlahan

Mintalah suami Anda untuk menghindari penetrasi yang terlalu dalam atau gerakan yang terlalu kuat, terutama jika Anda memiliki kekhawatiran terkait kesehatan kehamilan. Sebaliknya, lakukan secara perlahan dan lembut untuk menghindari ketidaknyamanan atau rasa sakit yang tidak perlu.

5. Gunakan Pelumas

Hormon kehamilan dapat menyebabkan vagina menjadi sedikit lebih kering daripada biasanya, sehingga membutuhkan pelumasan sebelum melakukan hubungan seks penetrasi. Oleh karena itu, menggunakan pelumas berbahan dasar air bisa sangat membantu hubungan seks menjadi lebih nyaman, lho.

Ada beberapa jenis pelumas yang aman untuk kehamilan yang tersedia di pasaran. Misalnya kondom berpelumas, jeli pelumas yang larut dalam air, atau pelumas berbahan silikon. 

6. Ketahui Batasan Anda

Setiap kehamilan berbeda, jadi penting untuk selalu mendengarkan tubuh Anda. Jangan memaksakan diri jika Anda tidak ingin melakukannya! 

Jika Anda merasa tidak nyaman atau mengalami rasa sakit selama atau setelah berhubungan seks, tips berhubungan saat hamil muda yang tepat, yakni segera berhenti dan berkonsultasi dengan dokter.

Kapan Sebaiknya Berhenti Berhubungan Intim saat Hamil Muda?

Ilustrasi wanita sedang konsultasi ke dokter kandungan
Ilustrasi wanita sedang konsultasi ke dokter kandungan | Sumber gambar: Freepik

Secara umum, selama kehamilan berjalan normal dan tidak ada komplikasi atau kondisi medis yang memerlukan pembatasan, aktivitas seksual dapat dilanjutkan sepanjang kehamilan. Namun, ada situasi tertentu yang mungkin disarankan untuk menghindari atau mengubah aktivitas seksual, seperti:

1. Plasenta Previa

Ini adalah suatu kondisi yang terjadi ketika leher rahim tertutup, lantaran plasenta yang tumbuh di bagian bawah rahim. Kondisi ini tidak memungkinkan wanita hamil untuk melakukan persalinan secara normal. 

Dan jika Anda didiagnosis menderita plasenta previa, dokter Anda mungkin akan menyarankan untuk menghindari aktivitas seksual sepenuhnya. Pasalnya, hubungan seksual dapat menyebabkan pendarahan yang dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan Anda dan bayi.

2. Serviks Lemah

Dalam istilah medis, kondisi ini kerap disebut sebagai incompetent cervix, yaitu leher rahim yang lemah dan tidak dapat menutup selama kehamilan. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur atau keguguran. 

Jadi, jika wanita hamil yang menderita serviks lemah melakukan hubungan seks, maka dapat menyebabkan serviksnya melebar. Pada gilirannya, bumil lebih berpotensi melahirkan prematur atau bahkan keguguran.

3. Terjadi Banyak Pendarahan Vagina  Tanpa Sebab yang Jelas

Jika Anda mengalami pendarahan hebat pada vagina pada awal kehamilan dan tidak diketahui penyebabnya, penting untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan Anda. Hindari melakukan aktivitas seksual untuk sementara waktu! 

Sebab, hubungan seksual justru dapat menyebabkan pendarahan lebih lanjut. Terlebih lagi jika letak plasenta rendah atau terdapat penggumpalan darah (hematoma).

Lebih parah lagi, pendarahan pada vagina bisa jadi menunjukkan gejala keguguran, apabila disertai nyeri perut atau keluarnya cairan dari rahim. Oleh sebab itu, Anda perlu waspada terhadap bahaya berhubungan intim setelah keguguran untuk menghindari risiko komplikasi yang lebih serius, seperti infeksi.

4. Kehamilan Kembar

Apakah boleh berhubungan saat hamil muda, tapi mengandung anak kembar? Meskipun boleh, akan tetapi risikonya lebih tinggi, karena perubahan fisik dan tekanannya berkali-kali lipat lebih besar daripada kehamilan tunggal.

Bumil yang hamil anak kembar cenderung mengalami risiko keguguran dan kelahiran prematur yang lebih tinggi. Belum lagi ketidaknyamanan secara fisik yang membuat berhubungan seks jadi lebih sulit. 

Perilaku Seksual yang Harus Dihindari Selama Hamil Muda

Setelah mengetahui apakah boleh berhubungan saat hamil muda, pahami juga bahwa terdapat beberapa perilaku seksual yang tidak aman dan wajib dihindari saat melakukan aktivitas seksual selama kehamilan, yaitu:

1. Seks Oral

Wanita di usia kehamilan mana pun tidak boleh membiarkan pasangannya melakukan seks oral. Sebab, udara yang dihembuskan ke dalam vagina dapat menyebabkan emboli udara, apalagi jika terdapat robekan atau cedera pada vagina atau rahim.

Pada wanita hamil, hal ini berpotensi menyebabkan robekan pada plasenta hingga memicu serangan jantung. Sementara wanita hamil yang melakukan seks oral terhadap suaminya diperbolehkan.

Namun, jika sebaliknya, sebaiknya dihindari ya, meskipun risikonya kecil. Sebagai alternatif, Anda bisa meminta pasangan Anda untuk melakukan cuddling, menggunakan sex toys yang sudah disterilkan terlebih dahulu, atau menggunakan jari.

2. Seks Anal

Melakukan seks anal selama kehamilan adalah keputusan yang sangat pribadi. Namun, menurut Prof. Mary Jane Minkin, MD mengatakan bahwa seks anal dapat berisiko mengiritasi wasir dan fisura anus, sehingga menyebabkan rasa sakit dan pendarahan yang pada gilirannya dapat membahayakan Anda serta janin Anda.

3. Mengidap Infeksi Menular Seksual (IMS)

Wanita yang sedang hamil muda tidak disarankan untuk berhubungan seks dengan pasangan yang riwayat seksualnya tidak diketahui. Sebab, ada kemungkinan ia mengidap penyakit seksual yang menular, seperti HIV atau herpes yang sulit diobati dan dapat dengan mudah menular kepada bayi Anda, sehingga menyebabkan risiko berikut:

  • Infeksi pada cairan ketuban
  • Bayi lahir cacat
  • Kelahiran prematur
  • Pecah ketuban dini
  • Radang panggul
  • Berat badan bayi rendah saat lahir
  • Pneumonia 

Sudah Lebih Tau Tentang Berhubungan saat Hamil Muda?

Kesimpulannya, aktivitas seksual saat hamil muda dianggap aman dan bermanfaat bagi ibu dan bayi selama kehamilan. Dengan catatan, tidak ada komplikasi atau alasan medis tertentu yang mengancam keselamatan ibu dan calon bayi, ya. 

Dan semoga dengan membaca artikel di atas, pertanyaan mengenai apakah boleh berhubungan saat hamil muda bisa terjawab, sehingga Anda tidak ragu lagi untuk terus menjalani aktivitas seksual Anda seperti biasa.

Read Previous

Manfaat Berhubungan saat Haid, Resiko, dan Cara Terbaiknya

Read Next

7 Dampak Negatif Berhubungan saat Hamil Muda, Wajib Tahu 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Popular