4 Bahaya Berhubungan Intim Setelah Keguguran

Salah satu penyebab keguguran, yakni cara hubungan intim saat hamil muda yang tidak tepat. Nah, jika keguguran terjadi, faktanya menyebabkan banyak sekali bahaya berhubungan intim setelah keguguran yang tidak dipahami oleh pasutri. 

Apakah itu artinya aktivitas seksual suami istri harus berhenti sepenuhnya atau ada aturan waktu terbaik untuk melakukannya pasca kondisi tersebut? Simak penjabaran selengkapnya sampai akhir artikel, ya!

Apakah Boleh Berhubungan Setelah Keguguran?

Menjawab pertanyaan utama tentang apakah boleh berhubungan setelah keguguran atau tidak, maka jawabannya boleh. Namun, Anda harus memberikan jeda waktu untuk pemulihan mental dan fisik terlebih dahulu. Berapa lama?

Tidak ada waktu pasti terkait durasi pemulihan setelah seseorang mengalami miscarriage. Sebab kemampuan seseorang untuk pulih sepenuhnya berbeda-beda. Ada yang dalam kurun waktu mingguan sudah pulih, namun tidak sedikit pula yang memerlukan masa berbulan-bulan.

Bahaya Berhubungan Intim Setelah Keguguran

Tidak jarang pasangan yang masih berpikir bahwa trauma psikis dan fisik bisa pulih dengan menyegerakan aktivitas seksual tersebut. Padahal, banyak sekali risiko yang mengintai ketika memaksakan untuk melakukannya, antara lain:

1. Gangguan Stabilitas Emosi

Ilustrasi wanita terganggu emosinya pasca keguguran
Ilustrasi wanita terganggu emosinya pasca keguguran | Sumber gambar: Pexels

Sebagaimana telah sedikit disinggung, bahwa keguguran merupakan suatu peristiwa yang traumatis – khususnya secara psikologis. Ketika individu belum sepenuhnya ikhlas, namun terburu-buru melakukan hubungan intim lagi, maka emosionalnya yang akan terguncang lebih dulu.

Banyak ragam guncangan psikis yang dapat terjadi sebagai akibat berhubungan setelah keguguran tanpa kesiapan. Contohnya stres, rasa tidak berharga, hingga depresi. Sebab, aktivitas seksual otomatis mengingatkan kepada janin yang tidak dapat lahir secara sehat sebelumnya.

2. Radang Panggul

Ilustrasi wanita mengalami radang panggul
Ilustrasi wanita mengalami radang panggul | Sumber gambar: Freepik

Saat keguguran terjadi, rahim mengalami pendarahan alami untuk membersihkan fetus di dalam. Selama periode tersebut, kuman dan bakteri sangat rentan melakukan invasi. Sehingga, hubungan seksual yang dilakukan sebelum proses itu selesai, akan mengakibatkan infeksi rahim atau radang panggul.

3. Penurunan Imunitas Tubuh

Ilustrasi wanita mengalami penurunan imunitas, dampak berhubungan intim pasca keguguran
Ilustrasi wanita mengalami penurunan imunitas, dampak berhubungan intim pasca keguguran | Sumber gambar: Freepik

Selain infeksi serviks, bahaya lain yang mengintai akibat terlalu cepat berhubungan intim kembali setelah miscarriage adalah penurunan daya tahan tubuh. Penyebabnya adalah kondisi fisik yang sebenarnya belum terlalu siap melakukan aktivitas yang terlalu berat.

4. Ketidakpuasan Seksual

Ilustrasi suami istri tidak puas setelah berhubungan seksual
Ilustrasi suami istri tidak puas setelah berhubungan seksual | Sumber gambar: Freepik

Risiko lain ketika Anda berhubungan intim dengan pasangan sebelum pulih sepenuhnya pasca keguguran adalah ketidakpuasan seksual. Hal ini karena pihak wanita pasti merasakan vaginanya lebih sakit, sehingga tidak dapat menikmati aktivitas tersebut.

Sementara, pihak lelaki terpaksa menyelesaikan kegiatan tersebut bahkan sebelum mendapatkan kepuasan. Jika situasi demikian terus berulang, pasangan akan sama-sama enggan dan mempengaruhi keharmonisan rumah tangga.

Kapan Boleh Berhubungan Setelah Keguguran?

Jadi, kapan tepatnya hal tersebut dapat dilakukan untuk menghindari risiko bahaya berhubungan intim setelah keguguran? Para ahli memiliki beberapa pendapat dan saran berbeda terkait hal tersebut. Berikut ulasannya:

1. Zev Williams, M.D., Ph.D

Kepala Divisi Endokrinologi Reproduksi dan Infertilitas dari Pusat Kesehatan Universitas Columbia menyebutkan bahwa serviks terbuka selama beberapa minggu atau bulan untuk mengeluarkan fetus secara menyeluruh melalui proses pendarahan. 

Selama kondisi tersebut, tidak disarankan bagi pasangan untuk melakukan hubungan seks, karena kuman dan bakteri sangat banyak pada area vagina. Ketika pendarahan sudah berhenti secara sempurna, baru aktivitas intim dapat kembali dilakukan.

2. Catherine Monk, Ph.D

Sementara itu, Profesor Psikologi dari Pusat Kesehatan Universitas Columbia juga memberikan pendapat berbeda. Beliau menekankan pada kesiapan mental pihak wanita yang harus pulih sepenuhnya terlebih dahulu, sebelum melakukan hubungan badan.

Beliau bahkan menyarankan untuk mendapatkan bantuan berupa terapi psikologis professional untuk para wanita yang baru saja mengalami keguguran. Pengobatan ini tidak mungkin menghabiskan waktu yang singkat, bisa berbulan-bulan.

3. American Pregnancy Association

Asosiasi Kehamilan Amerika pun menyebutkan bahwa waktu tunggu minimal vagina boleh kembali dimasuki setelah mengalami keguguran adalah dua minggu. Namun, durasi tersebut juga bisa berubah sesuai dengan waktu pendarahan berhenti sempurna.

Jadi, berdasarkan pendapat di atas, untuk menghindari bahaya berhubungan intim setelah keguguran, Anda disarankan menunggu minimal dua minggu pasca kejadian. Namun lebih baik 4 – 6 minggu hingga pendarahan berhenti total atau kondisi psikologis sudah kembali normal.

Persiapan Kembali Berhubungan Seksual Pasca Keguguran

Durasi waktu yang disebutkan di atas hanya berupa perkiraan saja. Namun, sejatinya jika tidak ingin menimbulkan efek samping negatif pada pasangan setelah berhubungan, Anda sebaiknya melakukan persiapan-persiapan berikut:

1. Bicara dari Hati ke Hati dengan Pasangan

Hal pertama yang dapat Anda lakukan adalah mengajak pasangan untuk berbicara dari hati ke hati. Apakah pasangan sudah siap kembali berhubungan seksual dan sama-sama menginginkannya atau tidak?

2. Menjalani Terapi Psikologis Bersama

Selain membicarakan kesiapan dan keinginan terkait aktivitas seks bersama, Anda perlu mengikuti terapi bersama psikiater untuk sama-sama menyembuhkan luka batin. Sejatinya, yang terluka dan kehilangan saat peristiwa keguguran bukan pihak ibu saja, tetapi ayah pun sama.

3. Menunggu Periode Menstruasi Berikutnya Selesai

Guna menghindari risiko bahaya berhubungan intim setelah keguguran, tidak ada salahnya untuk menunggu sampai satu periode menstruasi selesai. Maksudnya, setelah miscarriage dan pendarahan rahim berhenti, tetap tunggu sampai siklus datang bulan terpenuhi, baru kembali melakukan aktivitas seks.

4. Mengantisipasi Kemungkinan Komplikasi

Persiapan lain yang bisa Anda lakukan adalah mengantisipasi kemungkinan terjadi komplikasi sebelum benar-benar aktif kembali berhubungan badan. Komplikasi bisa berupa pendarahan tidak berhenti atau munculnya gejala infeksi. 

Kondisi ini biasanya terjadi berkelanjutan setelah masa pendarahan alami pasca keguguran terjadi. Sebab itulah, tidak disarankan untuk langsung melakukan seks meskipun pendarahan tinggal sedikit atau bahkan tampak sudah habis.

5. Merancang Kehamilan Berikutnya

Setelah mengalami keguguran, sebelum memulai kembali aktivitas seksual Anda, sebaiknya persiapkan pula terkait kehamilan berikutnya. Bicarakan dengan pasangan kapan Anda siap untuk kembali hamil.

Topik tersebut penting untuk menghindari kemungkinan kehamilan yang tidak diinginkan atau tidak direncanakan, sehingga memberikan dampak negatif berhubungan saat hamil muda nantinya. 

Sebab, unplanned pregnancy rentan menimbulkan tekanan emosional. Hal itu tidak baik untuk pasangan suami istri maupun janin dalam kandungan.

6. Menjalankan Pola Hidup Sehat

Persiapan terakhir yang bisa Anda lakukan untuk terhindar dari efek samping negatif sebagaimana disebutkan sebelumnya adalah menjalankan pola hidup sehat. Tujuannya untuk mengembalikan kesehatan tubuh seperti semula atau bahkan meningkatkan kualitasnya.

Melalui pola hidup sehat, Anda akan lebih siap secara fisik untuk melakukan hubungan seks yang berkualitas dengan pasangan. Selain itu, tindakan ini dapat meminimalisir kemungkinan Anda mengalami keguguran lagi bila saat mengandung kembali. 

Kemudian, jangan lupa pula untuk mempelajari cara berhubungan intim usia kehamilan 8 bulan dengan tepat. Agar keguguran tidak lagi terjadi.

Sudah Tahu Bahaya Berhubungan Intim Setelah Keguguran?

Kesimpulannya, tidak ada yang salah dengan beraktivitas seks kembali secara aktif pasca miscarriage. Hanya saja, ada jeda waktu yang wajib Anda beri untuk pemulihan diri sendiri bersama pasangan. Terburu-buru kembali hanya akan meningkatkan potensi risiko dan memperburuk kondisi kesehatan jasmani maupun rohani Anda. 

Perlu komunikasi dan kerja sama yang baik bersama dengan pasangan untuk mengembalikan keharmonisan setelah peristiwa tersebut. Namun, dengan kekompakan bersama, tidak ada yang mustahil, bukan? Senantiasa sehat, semangat, dan pantang menyerah.

Read Previous

Penyebab Miss V Bengkak dan Perih setelah Berhubungan

Read Next

Manfaat Berhubungan saat Hamil Trimester 2 dan Posisi Terbaik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Popular