Perbedaan Mual Maag dan Hamil Muda, Jangan Keliru!

Anda kerap merasa mual? Pertanda hamil atau gejala maag, ya? Tidak semua gejala mual itu hamil, lho. Pasalnya, ada perbedaan mual maag dan hamil muda yang cukup signifikan.

Salah satu perbedaan mendasarnya adalah penyebab mualnya. Mual pada maag diakibatkan peningkatan asam lambung yang menyebabkan peradangan lambung. Sedangkan pada wanita hamil, mual bisa disebabkan karena hormon. 

Jika Anda ingin tahu apa perbedaan lainnya jangan skip informasi di artikel ini ya. 

6 Perbedaan Mual Maag dan Hamil 

perbedaan mual maag dan hamil

Mual orang maag seperti apa? Nah, untuk tahu bedanya dengan mual saat hamil muda, Anda bisa melihat beberapa faktor pembeda berikut.

1. Terjadi Perubahan Hormon

Mual yang terjadi pada wanita hamil adalah karena masalah hormon. Pada masa kehamilan, ada 3 hormon yang berpengaruh, yaitu:

  • Estrogen.
  • Progesteron.
  • hPL (Human Placental Lactogen).
  • hCG (Human Chorionic Gonadotropin)

Menariknya, hormon hCG hanya ada saat hamil dan ada di plasenta. Adanya hormon hCG ini menjadi salah satu alasan kenapa wanita hamil merasa mual.[1]

Sedangkan mual pada maag terjadi karena luka peradangan di lambung, yang disebabkan oleh asam lambung yang meningkat. Penyebab utamanya adalah penerapan gaya hidup yang tidak sehat, misalnya makan tidak teratur dan terlalu banyak makan makanan yang pedas atau asam. 

2. Penyebab Mual 

Mual karena maag dan hamil punya penyebab yang berbeda. Untuk tahu apa saja penyebab penyakit maag dan hamil, Anda bisa cek di tabel berikut. 

Maag Hamil muda 
Kelainan organik, misalnya tukak lambung.Perubahan hormon estrogen dan hCG (Human Chorionic Gonadotropin).
Kinerja pengosongan lambung yang lambat.Hipoglikemia atau kadar gula dalam darah yang rendah.
Lambung sensitif menerima makananKelelahan dan stres
Peradangan lambung karena infeksi bakteri Helicobacter pylori.Peningkatan progesterone di area katup lambung
Mengalami masalah mental, seperti kecemasan, stres, depresi.Perut yang sensitif
Kebiasan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.Genetik 
Obesitas Kurang mengonsumsi vitamin B6
Pola makan tak teratur dan kurang sehat.

3. Gejala yang Menyertai

Salah satu ciri-ciri mual asam lambung biasanya disertai dengan heartburn.[2] Sensasi panas yang ada di dada ini akan semakin parah rasanya ketika Anda berbaring setelah makan. Selain itu, Anda akan merasakan asam dan pahit di mulut. 

Ini terjadi karena sfingter atau otot berbentuk cincin katup di antara lambung dan kerongkongan tidak bisa menutup secara normal. Alhasil, ketika Anda berbaring setelah makan, asam lambung akan naik ke kerongkongan dan menghasilkan rasa panas. 

Selain rasa terbakar pada dada baik saat atau setelah makan, gejala mual pada maag juga disertai dengan:

  • Cepat kenyang saat atau setelah makan. 
  • Kembung di perut bagian atas. 
  • Kerap bersendawa. 
  • Rasa panas di bagian perut atas. 

Sedangkan mual pada hamil cenderung menyebabkan rasa yang tidak nyaman di bagian atas, tepatnya di bagian ulu hati.

Menariknya, wanita hamil juga mengalami heartburn karena meningkatnya progesteron. Hormon ini menyebabkan otot sfingter mengendur sehingga asam lambung Anda naik hingga ke ulu hati.[3]

Tapi, apakah mual hamil disertai sendawa? 

Umumnya iya. Ketika hormon beta hCG meningkat, maka Anda tidak hanya akan merasa mual tapi juga mengalami heartburn, bersendawa, sesak, merasa kembung, bahkan muntah.[4]

Biasanya, ciri-ciri mual hamil juga disertai dengan sensitivitas seseorang terhadap bau, lelah, frekuensi buang air kecil yang kian meningkat, hingga payudara yang lebih sensitif. 

4. Durasi dan Waktu Terjadi

Mual yang terjadi saat maag tidak pasti waktunya. Bisa saja Anda merasa mual di pagi hari, siang hari atau malam hari karena Anda skip makan. 

Untuk lama waktunya sendiri, mual dan heartburn terutama jika Anda mengalami GERD, bisa terjadi selama 2 jam.[5]

Lalu, mual hamil terjadi kapan? Meski kerap dikenal dengan “morning sickness”, nyatanya gejala ini bisa dirasakan ibu hamil kapan saja, bahkan sepanjang hari.[6]

Berbeda dengan mual karena maag atau GERD, mual karena hamil terjadi dalam waktu yang lama. Jadi, tidak ada jawaban pasti mual hamil berapa lama. Namun yang pasti, mual karena hamil terjadi lebih lama dan berulang daripada mual karena maag. 

5. Sensitivitas Terhadap Bau

Mual yang terjadi karena maag ataupun GERD tidak membuat indra penciuman Anda menjadi lebih sensitif. 

Sedangkan ciri pada wanita hamil adalah mual dan indra penciumannya lebih sensitif atau mengalami hyperosmia. Meningkatnya sensitivitas terhadap bau ini disebabkan oleh hormon estrogen dan biasanya terjadi pada trimester pertama.[7]

Karena hal tersebut, bau tidak sedap yang tercium oleh ibu hamil bisa memicu terjadinya mual. 

6. Rasa di Mulut

Sama-sama membuat tidak nyaman, rasa mual di mulut yang terjadi karena maag dan hamil itu berbeda, lho!

Rasa mual tapi tidak hamil ini membuat mulut terasa lebih asam karena meningkatnya asam lambung. Sedangkan pada hamil, rasa tidak enak di mulut cenderung seperti rasa logam yang asam tapi juga hambar dan ada rasa pahit.[8]

Menariknya, selain rasa metal atau logam, Anda mungkin juga akan merasakan rasa asin, terbakar, tengik dan rasa tidak enak lainnya di mulut.  

Cara Mencegah Mual karena Maag dan Hamil Muda

cara mencegah mual saat hamil

Walaupun mual karena maag dan hamil muda itu berbeda, tapi, cara pencegahannya relatif sama. Nah, agar tidak merasa mual berkepanjangan, Anda bisa mencoba beberapa cara berikut:

1. Jaga Porsi Makan

Baik karena maag maupun hamil, salah satu cara ampuh mencegah rasa mual adalah dengan menjaga porsi makan. Hindari makan dalam porsi banyak. 

Alih-alih makan tiga kali sehari dalam porsi besar, akan lebih baik jika Anda makan dalam porsi kecil tapi sering. Anda bisa mencoba makan 5 kali dalam sehari dengan porsi kecil. Biasakan juga untuk makan dengan perlahan.

2. Tetap Terhidrasi

Penuhi kebutuhan air harian setidaknya 8 gelas sehari. Untuk menyeimbangkan asupan cairan, Anda bisa memperbanyak konsumsi makanan yang berkuah atau berair, seperti buah-buahan.

3. Hindari Makanan Penyebab Mual

Kalau Anda mual akibat maag, penting untuk menghindari makanan yang bisa memparah gejala, misalnya gorengan, makanan berlemak, atau rasa pedas dan asam yang kuat. Pilih makanan berserat tinggi (sayuran dan buah), rendah lemak (ikan, daging), atau minuman probiotik yang bisa membantu mengatasi kompilasi lambung.[9]

4. Hindari Stres

Hindari stres berlebihan. Stres terbukti bisa memicu rasa tidak nyaman di tubuh, termasuk rasa mual dan naiknya asam lambung.[10]

Cara di atas perlu Anda lakukan secara teratur. Jika sudah terlalu parah, misalnya menyebabkan badan Anda lemas, lebih baik langsung berkonsultasi dengan dokter. 

Sekilas memang mirip antara mual ketika maag dan mual ketika hamil muda. Bahkan, Anda yang sedang hamil bisa mengalami maag. Jika Anda mengalami hal tersebut, maka mau tidak mau Anda perlu mengonsumsi obat maag yang aman untuk ibu hamil.

Jadi, perbedaan mual maag dan hamil muda bisa dilihat dari hormon, penyebab, lama waktunya, hingga rasa asam yang ada di mulut. Jika Anda masih bingung apakah yang Anda rasakan itu maag atau hamil, ada baiknya untuk langsung mengecek ke dokter agar segera mendapatkan penanganan yang tepat.

Read Previous

Cara Membuat Ramuan Kencur untuk Obat Batuk

Read Next

Penyebab Perut Terasa Keras dan Sakit jika Ditekan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Popular