Penyebab Kencing Sakit Setelah Berhubungan Intim dan Solusinya

Hubungan intim adalah hal penting pada pasangan untuk tetap menjalin hubungan yang sehat dan bahagia. Namun, terkadang setelah berhubungan intim, beberapa orang mengalami ketidaknyamanan, seperti kencing sakit setelah berhubungan intim.

Kondisi tersebut akan bertambah parah, jika tetap dibiarkan. Maka dari itu, kami akan menjelaskan lebih lanjut tentang kondisi ini serta penyebab yang mungkin berperan dalam munculnya gejala tersebut juga solusinya. Yuk, simak!

Penyebab Kencing Sakit Setelah Berhubungan Intim

Biasanya, hanya melalui pemeriksaan medis lah penyebab kencing sakit setelah hubungan intim bisa dikenali. Berikut beberapa kondisi yang berpotensi menjadi penyebabnya: 

1. Jamur pada Area Kewanitaan

Jamur Pada Area Kewanitaan
Jamur Pada Area Kewanitaan | Sumber: Freepik 

Tidak hanya pria, perempuan juga bisa mengalami rasa sakit saat kencing setelah berhubungan. Salah satu penyebabnya adalah adanya infeksi jamur. Infeksi ini muncul karena adanya jamur bernama candida albicans. Sekitar 75% dari perempuan akan mengalami penyakit ini pada area kewanitaan, setidaknya satu kali dalam hidup mereka.

Selain menimbulkan gejala kencing sakit setelah berhubungan intim, penyakit ini juga bisa menghasilkan gejala lain. Mulai dari rasa tidak nyaman atau sakit saat melakukan hubungan badan, rasa gatal di area organ genital, pembengkakan dan kemerahan pada vulva (bagian luar area kewanitaan), bahkan mungkin munculnya ruam.

Biasanya, dokter dapat meresepkan obat seperti fluconazole untuk mengatasi penyakit ini. Meski begitu, penggunaan obat ini mungkin tidak cocok selama kehamilan. Selain itu, dokter juga bisa memberikan obat antijamur lainnya untuk mengatasi pertumbuhan berlebihan jamur candida albicans di area genital.

2. Infeksi pada Saluran Kemih

Kedua, Infeksi Saluran Kemih atau (ISK) juga salah satu masalah kesehatan yang seringkali menyebabkan kencing sakit setelah hubungan intim. Penyakit ini lebih umum terjadi pada perempuan, karena saluran kencing mereka lebih pendek daripada pria. 

Kondisi ini mempermudah bakteri untuk masuk dan menginfeksi kandung kemih. Beberapa penyebab yang bisa meningkatkan risiko terkena penyakit ISK, meliputi aktivitas seksual, kebiasaan menahan buang air kecil, dan kurangnya kebersihan pada area intim.

3. Prostatitis

Merupakan pembengkakan pada kelenjar prostat yang jadi salah satu penyebab kencing sakit setelah berhubungan intim dan seringkali menyebabkan rasa nyeri luar biasa. Namun, kabar baiknya adalah penyakit ini bisa sembuh.

Pada pria, penyakit ini umumnya karena infeksi bakteri, meskipun dalam beberapa kasus, penyebabnya tetap belum teridentifikasi. Apabila gejala prostatitis yang Anda alami karena infeksi bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik untuk mengatasi infeksinya.

4. Atrofi Vagina

Atrofi Vagina
Atrofi Vagina | Sumber: Freepik 

Merupakan sebuah kondisi yang dapat menyebabkan penipisan dan kekeringan pada jaringan dinding vagina. Hal ini bisa mempengaruhi cara berhubungan intim, terutama pada wanita yang telah mencapai fase menopause. Namun, pada wanita dengan kadar hormon estrogen yang rendah, juga berisiko mengalaminya.

Selain itu, penting untuk Anda ingat, bahwa selama kehamilan, ada perubahan fisiologis yang berpengaruh pada tubuh, termasuk pada area genital. Oleh karena itu, jika Anda ingin tahu cara berhubungan intim usia kehamilan 8 bulan, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

Dokter profesional tentunya dapat memberikan panduan dan nasihat yang sesuai dengan kondisi kehamilan Anda untuk memastikan kenyamanan dan keamanan saat berhubungan intim.

5. Penyakit Menular Seksual (PMS)

Selanjutnya, terdapat beberapa PMS, seperti klamidia, gonorrhea, trikomoniasis, dan herpes genital yang juga menjadi penyebab utama kenapa kencing sakit setelah berhubungan intim.

Karena, setiap penyakit menular seksual memiliki metode pengobatan yang berbeda-beda. Sehingga, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat sesuai dengan jenis infeksinya.

6. Vaginosis Bakteri

Menurut dr. Pittara “Vaginosis bakteri terjadi ketika pertumbuhan bakteri di area vagina tidak terkendali, dan kondisi ini terjadi karena perubahan tingkat pH di vagina. Gejala kencing yang tidak nyaman setelah berhubungan intim hanyalah salah satu dari beberapa tanda vaginosis bakteri.”

Kondisi ini juga dapat menyebabkan gejala yang lebih parah, seperti rasa gatal di sekitar vagina, keluarnya cairan yang memiliki warna hijau, kuning, atau bahkan abu-abu. Selain itu, ada pula bau yang tidak sedap, yang bisa menjadi lebih terasa setelah berhubungan intim. 

Karena infeksi ini disebabkan oleh bakteri. Maka, biasanya dokter akan merekomendasikan pengidapnya untuk menggunakan antibiotik sebagai tindakan pengobatan yang tepat.

7. Uretritis

Uretritis
Uretritis | Sumber: Freepik 

Merupakan infeksi yang menyerang uretra, yaitu tabung tipis yang membawa urine dari kandung kemih hingga keluar dari ujung penis. Infeksi ini umumnya karena penderita telah mengalami penyakit menular seksual terlebih dahulu.

Nah, jika pasangan memiliki penyakit gula, Anda juga harus memperhatikan cara berhubungan intim dengan penderita diabetes. Selain menghindari risiko infeksi, ada beberapa hal yang dapat Anda perhatikan untuk menjaga kesehatan seksual Anda dan pasangan.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penyakit uretritis menyebabkan rasa sakit saat buang air kecil setelah berhubungan intim dan menimbulkan gejala lain. Seperti sering ingin buang air kecil, sensasi gatal di sekitar uretra, keluarnya cairan seperti nanah, urine keruh, atau lendir dari uretra, serta nyeri di daerah panggul.

Untuk mengatasinya, dokter biasanya akan meresepkan antibiotik sesuai dengan jenis infeksinya, seperti Trimethoprim, Fosfomycin, Cephalexin, atau Ceftriaxone, sesuai dengan pedoman yang diberikan oleh Mayo Clinic.

Cara Mengatasi Kencing Sakit Setelah Berhubungan Intim

Sebenarnya, cara mengatasi kencing sakit setelah berhubungan intim harus sesuai dengan penyebab yang mendasarinya. Jika kencing sakit karena infeksi, seperti infeksi bakteri, Maka dokter akan meresepkan antibiotik untuk mengatasi infeksi yang menjadi penyebab sering kencing yang menyakitkan.

Jika kencing tidak nyaman terjadi akibat iritasi pada area intim, Anda dapat mengatasinya dengan menghindari faktor yang memicu iritasi tersebut. Untuk meredakan rasa sakit dan ketidaknyamanan, Anda juga dapat menggunakan obat penghilang nyeri seperti ibuprofen dan phenazopyridine.

Untuk mempercepat proses penyembuhan, maka dokter juga biasanya akan menyarankan Anda untuk menjaga kebersihan area genital dan meningkatkan asupan cairan dengan minum air putih lebih banyak.

Terakhir, untuk mencegah terulangnya kencing sakit setelah berhubungan intim. Biasanya dokter akan menyarankan untuk mengikuti tindakan-tindakan berikut:

  • Lakukan foreplay sebelum berhubungan intim, untuk meningkatkan produksi cairan pelumas alami yang dapat memudahkan penetrasi.
  • Hindari melakukan hubungan intim dengan cara yang kasar atau terlalu bergairah, karena hal ini dapat menyebabkan iritasi.
  • Selalu gunakan kondom sebagai alat kontrasepsi saat berhubungan seks, untuk melindungi diri dari penyakit menular seksual.
  • Pastikan untuk membersihkan alat kelamin dan daerah sekitarnya sebelum dan setelah berhubungan intim untuk menjaga kebersihan.
  • Praktikkan kebiasaan buang air kecil sebelum dan setelah melakukan hubungan seksual untuk membantu mengurangi risiko masalah kencing setelah berhubungan intim.

Sudah Lebih Tau Tentang Kencing Sakit Setelah Berhubungan Intim?

Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai problematika kencing sakit setelah berhubungan intim, kita dapat menyadari bahwa berbagai faktor seperti infeksi, iritasi, atau kondisi medis tertentu dapat menjadi penyebabnya. 

Namun, tak hanya masalah ini yang perlu diperhatikan dalam kehidupan seksual. Ada juga manfaat berhubungan intim saat hamil muda yang perlu Anda pahami. Selain meningkatkan keintiman dengan pasangan, berhubungan intim selama kehamilan dapat membantu meredakan stres.

Tentu saja, penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sehubungan dengan aktivitas seksual. Berbicara terbuka dengan pasangan dan merawat diri sendiri adalah kunci menjaga kesehatan seksual yang baik. Semoga bermanfaat!

Read Previous

10 Cara Berhubungan Intim dengan Penderita Diabetes yang Aman

Read Next

Teh Pahit untuk Diare, Mitos atau Fakta?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Popular